Bioskop dan THM Beroperasi, DPRD Cilegon Minta Tatap Muka di Sekolah Dibuka

0
Anggota DPRD Cilegon Rahmatulloh saat diwawancarai di Gedung DPRD Kota Cilegon, Rabu (11/11/2020). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cilegon meminta agar proses belajar tatap muka di sekolah kembali dibuka. Itu diminta lantaran tempat keramaian seperti bioskop dan tempat hiburan malam (THM) di Cilegon telah dibuka.

Anggota DPRD Cilegon Rahmatulloh sangat menyayangkan Pemkot Cilegon hingga saat ini belum membuka proses belajar tatap muka tetapi malah mengizinkan tempat keramaian seperti bioskop dan THM bisa beroprasi.

“Kalau bioskop saja sudah dibuka kenapa pendidikan kalah dengan bioskop? Toh, kita (DPRD) justru mengkhawatirkan masa depan anak-anak kita. Sistem sering seperti ini bagi saya kurang maksimal,” kata Rahmatulloh kepada awak media di temui di DPRD Cilegon, Rabu (11/11/2020).

Lebih lanjut, politisi Partai Demokrat ini menjelaskan, selama ini belajar dengan sistem daring digelar sekolah kepada siswa hanya berlangsung 1 hingga 1,5 jam. Menurutnya, sistem itu dianggap kurang maksimal.

“Karena saya melihat anak belajar secara daring hanya 1-1,5 jam hasilnya kurang maksimal sekali. Saya kira sekolah tatap muka bisa dibuka tapi bisa dilakukan protokol kesehatan,” lanjutnya.

Ia menuturkan, keinginan ini sudah disampaikan kepada Dinas Pendidikan (Dindik) dan Walikota Cilegon, Edi Ariadi untuk secepatnya membuka kembali belajar tatap muka.

“Sebelum rapat paripurna sudah saya sampaikan ke Walikota. Kapan Transmart Cilegon buka? Beliau bilang sudah bisa dibuka tinggal menunggu waktu. Begitu juga dengan proses belajar tatap muka,” tuturnya.

Senada dengan Rahmatulloh, anggota DPRD lainnya, Hasbi Sidik juga meminta kepada Dinas Pendidikan untuk membuka proses belajar tatap muka secara bertahap. Mengingat, perkembangan covid-19 di Cilegon mengalami penurunan.

“Dindik semestinya proaktif melihat perkembangan covid-19 yang semakin mengalami perkembangan (penurunan kasus) yang luar biasa. Minimal, secara bertahap dulu lah. Contoh, untuk kelas I, II dan II SD (Sekolah Dasar) hari apa masuk sekolah dan selanjutnya kelas 4,5,6 hari apa masuk atau bila perlu berlakukan sistem shift bagi mereka. Otomatis dengan sistem shift ini kan sebagai bentuk jaga jarak antar siswa,” jelas Hasbi.

Menurut Hasbi, pemerintah semstinya membuka proses belajar tatap muka seperti biasa. Seperti tempat keramaian lain yang sudah beroperasi.

“Ini kan sekolah dibuka. Tempat hiburan malam dibuka juga. Semestinya, sekolah tatap muka dibuka juga. Kebetulan nanti ada agenda rapat gabungan dengan pihak eksekutif. Nanti kita akan sampaikan ke Dindik persoalan ini. Kapan mereka (Dindik) mau buka belajar tatap muka. Apakah awal Desember atau awal Januari 2021 mendatang. Yang jelas, sistem shift perlu dilakukan untuk proses belajar tatap muka,” pungkasnya. (Ully/Red)

error: Content is protected !!
Exit mobile version