Ini Pandangan Sejumlah Tokmas di Serang Terkait Renovasi Masjid Agung At-Tsauroh

0
Suasana di Masjid Agung At-Tsauroh Kota Serang, Rabu (18/11/2020). Foto Fathul Rizkoh/Selatsunda.com

SERANG, SSC – Pemerintah Kota (Pemkot) Serang akan merenovasi Masjid Agung At-Tsauroh, Kota Serang. Upaya pembangunan ini pun mendapat berbagai tanggapan dari sejumlah tokoh masyarakat di Kota Serang.

Pembina Gerakan Pengawal Serang Madani (GPSM), Enting Abdul Karim sepakat dengan rencana Pemkot Serang menjadikan Masjid Agung At-Tsauroh sebagai masjid yang mencerminkan salah satu ikon kebanggaan Kota Serang. Hanya saja disisi lain pihaknya tidak sependapat jika renovasi dilakukan di lokasi yang ada saat ini.

Menurutnya, lokasi masjid yang ada di Jalan Veteran ini dianggap tidak strategis. Ia lebih setuju jika Masjid Agung At-Tsauroh di bangun di sekitar Alun-alun Kota Serang.

“Nilai toleransi akan terbangun jika masjid di bangun di sekitar Alun-alun, akan menjadi ikon toleransi di sana,” ujar Enting Abdul Karim kepada awak media, Rabu (18/11/2020).

Ia menilai, lokasi masjid agung yang menjadi ikon Kota Serang layak berada di tengah kota seperti di Alun-alun. Karena lokasinya berada di jalan protokol.

Meskipun demikian, ia tetap menerima keputusan Walikota Serang, Syafrudin yang akan merenovasi Masjid Agung At-Tsauroh sesuai dengan janji politik ketika mencalonkan diri sebagai Walikota Serang.

“Hari ini pembahasan, belum selesai (final). Dilihat dari gambarnya Masjid Agung layak menjadi ikon Kota Serang, namun secara lokasi belum,” katanya.

Berbeda dengan Entin, tokoh masyarakat sekaligus penasehat yayasan At-Tsauroh Embay Mulya Syarif, mendukung keputusan Walikota Syafrudin yang akan merenovasi serta menjadikan Masjid Agung At-Tsauroh
sebagai ikon Kota Serang.

Ia memberikan masukan, meskipun di renovasi namun nilai kearifan lokal harus ditampilkan pada arsitektur masjid nantinya. Mengingat renovasi harus sejalan dengan tujuan utamanya menjadikan masjid sebagai ikon Kota Serang.

“Kita dorong Pemkot Serang membuat Masjid Agung menjadi ikon Kota dan menggambarkan masyarakat Kota Serang Madani,” ujar Embay.

Sejauh ini mengenai rencana renovasi tersebut, kata Embay, berbagai tokoh masyarakat sudah dipertemukan guna menyamakan presepsi. Agar tidak ada lagi pro dan kontra di masyarakat.

“Pada masyarakat demokrasi perbedaan pendapat dibolehkan silakan saja, namun sekarang sudah sama,” paparnya. (SSC-03/Red)

error: Content is protected !!
Exit mobile version