Relokasi PKL Stadion Maulana Yusuf ke Kepandean Stagnan

0
Suasana di awning Pasar Kepandean, Kota Serang dibangun untuk pedagang Stadion Maulana Yusuf. (Foto Dokimentasi)

SERANG, SSC – Relokasi PKL Stadion Maulana Yusuf ke Pasar Kepandean yang masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Serang 2018-2023 sebagai Program Mendesak nampaknya jalan ditempat. Sampai saat ini, PKL masih berjualan di Stadion Maulana Yusuf. Sementara Auning yang sudah terbangun di Pasar Kepandean tidak ditempati optimal oleh pedagang.

Wakil Walikota Serang, Subadri Ushuludin yang diminta tanggapan tentang kondisi tersebut mengaku adalah hal yang wajar pedagang yang sudah di relokasi ke Kepandean kembali berjualan di Stadion. Menurutnya, belum terelalisasinya relokasi lantaran rehabilitasi stadion juga belum terlaksana.

“Namanya juga manusia, mungkin pedagang punya beberapa alasan sendiri. Secara kebetulan juga, di area Stadion tadinya mau di bangun sarana dan prasarana olahraga yang lain tapi batal,” ungkap Subadri usai Ziarah di Taman Makam Pahlawan, Jumat (7/8/2020).

Ia menuturkan, terkendalanya relokasi pedagang yang rencananya berjalan simultan dengan peningkatan sarana dan prasarana stadion, tidak dapat terlaksana juga karena terhalang covid-19.

“Kebetulan tahun ini (2020) ada musibah pandemi covid-19, maka anggarannya di pindah untuk penanganan covid-19,” kata Subadri.

Ia tidak menampik pedagang yang pernah direlokasi ke Kepandean memang ada yang kembali berjualan ke Stadion. Ada juga diantara mereka memilih mencari tempat baru.

Lebih lanjut, kata dia, Pemkot Serang dalam mengatasi relokasi pedagang tidak bisa menggunakan penertiban dengan cara represif. Upaya dilakukan secara persuasif.

“Nanti kalau kita pakai cara kekerasan, dianggap nggak punya hati,” ucapnya.

Sementara, satu pedagang di Stadion, Holani mengharapkan, adanya kebijakan aktivitas berjualan di area stadion oleh Pemkot Serang. Bila diperkenankan pedagang bisa berjualan pada setiap haru Sabtu dan Minggu.

“Pedagang hanya mau jualan aja, kami nggak tau salah benernya menempati ini (Stadion). Kami juga butuh pemasukan, Pemerintah mah punya waktu lima hari kerja, gajinya juga sampe bulan ke 14,” katanya.

Sebelumnya, ia dan pedagang lain sudah pindah ke Kepandean tapi menurutnya tempat itu kurang ramah terhadap pedagang. Ia juga mengatakan setiap malam, banyak preman dan mengusik ketenangan para pedagang. (SSC-03/Red)

error: Content is protected !!
Exit mobile version