Pekerja memilah sampah di TPSA Bagendung, Kota Cilegon. Foto Dok Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Akhir 2025, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon meminta bantuan pengadaan alat berat 1 ekskavator long arm, 2 dumb truk dan loder ke DPRD Kota Cilegon. Kebutuhan alat berat ini bertujuan untuk operasional Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung Cilegon

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cilegon, Sabri Mahyudin mengatakan, Akhir 2025, Pemkot Cilegon melalui DLH Kota Cilegon tidak lagi mendapatkan alokasi anggaran dari Bank Dunia untuk BBJP di TPSA Bagendung.

Ia menambahkan, saat ini Kementerian PUPR tengah masuk tahapan lelang untuk pembangunan yang rencanaya akan dibangun di TPSA Bagendung.

“Kalau pembangunan yang dibiayai dari Bank Dunia Rp 102 miliar sesuai jadwal lelang dilakukan di bulan ini. Jika sudah dibangun, otomatis tahun depan, BPJP tidak lagi dibantu dari Bank Dunia akan di take over dari Kementerian (PUPR) ke Pemkot Cilegon. Otomatis, Pemkot Cilegon harus menganggarkan untuk BPJP,” ujar Sabri kata Sabri kepada Selatsunda.com ditemui usai rapat RKA Perubahan 2024 di DPRD Kota Cilegon, Selasa (27/8/2024).

Baca juga  Insan Perhubungan di Banten Peringati Harhubnas 2024 di Pelabuhan Merak

Sabri berharap, DPRD Kota Cilegon bisa mendukung anggaran dan kebutuhan alat berat di BPJP Cilegon.

“Saya berharap di 2025, bantuan alat berat dibantu untuk pengadaan dumb truk dan ekskavator untuk operasional BPJP bisa direalisasi dan disetujui oleh DPRD Kota Cilegon,” harapnya.

Diketahui, Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Bagendung Cilegon akan diperluas dengan memanfaatkan suntikan dana dari Bank Dunia. Adapun pabrik pengolahan sampah jadi listrik ini kapasitasnya akan ditambah dari sebelumnya mampu memproduksi Bahan Bakar Jumputan Padat (BBJP) 30 ton per hari menjadi 200 ton per hari. (Ully/Red)