57 KK di Kelurahan Banjar Negara Kecamatan Ciwandan menerima bantuan 2 kilo telor dan daging ayam dari pemerintah pusat, Jumat (21/7/2023). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Pemerintah pusat memberikan bantuan makanan kepada 57 anak balita di Kelurahan Banjar Negara, Kecamatan Ciwadan, Kota Cilegon pagi tadi. Pemberian bantuan berupa telor dan daging ayam ini sebagai upaya pemerintah membantu percepatan penurunan jumlah warga kurang gizi atau stunting.

Lurah Banjar Negara, Nanung Eko Siswanto mengatakan penyaluran bantuan 2 kilogram telor dan daging ayam langsung dari PT Pos Indonesia (Persero) untuk anak penderita stunting khususnya di wilayah Kelurahan Banjar Negara.

“Penyaluran bantuan ini sudah masuk tahap kedua. Tahap pertama sudah di berikan sejak Juni 2023 kemarin,” kata Nanung Eko kepada Selatsunda.com, Jumat (21/7/2023).

Pemberian bantuan kepada balita stunting di wilayah Kelurahan Banjar Negara

Nanung menjelaskan, pemberian bantuan yang dilakukan tersebut sebagai upaya menekan angka stunting di wilayah Banjar Negara.

Baca juga  Stranas PK Datangi Kota Cilegon, Bahas Pencegahan Korupsi Pengelolaan BBJP

Selain upaya itu, kata dia, terdapat juga bantuan yang diberikan dari Pemkot Cilegon yakni berupa bantuan uang senilai Rp 1 juta untuk per 3 bulan dari Dinas Sosial dan bantuan kiriman makanan yang disalurkan oleh Dinas Kesehatan melalui puskesmas.

“Meskipun penderita stunting turun, tapi penerima bantuan tidak berkurang,” tuturnya.

Ia menyatakan, telah gencar melakukan upaya untuk menekan angka stunting. Yakni dengan rutin melakukan kegiatan penimbangan berat badan bayi, balita dan ibu setiap hari atau per minggu. Serta melaporkan berbagai perkembangan korban stunting ke Provinsi Banten dan pemerintah pusat.

“Sehingga akhir tahun ini mudah-mudahan ada penurunan yang signifikan yang luar biasa sesuai yang saya inginkan,”tuturnya.

Baca juga  DPRKP Cilegon Sebut Lahan di Cikerai Dilirik untuk Ditanam Tanaman Bioenergi

Menurut Eko sapaan akrabnya ini, salah satu faktor terjadinya stunting di Banjar Negara karena pola hidup keluarga saat mengurus anak dan adanya faktor ekonomi dalam keluarga.

“Jadi anak ini hanya di kasih makan mie instans aja sama orang tuanya. Selain faktor pola hidup, faktor ekonomi di keluarga juga menjadi faktor kedua terjadinya stunting,” pungkas Mantan Kepala Seksi Operasi Pemadaman dan Kesiapsiagaan pada DPKP ini. (Ully/Red)