LEBAK, SSC -Desa Mayak, Kelurahan Curugbitung, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Lebak menjadi satu wilayah yang terisolir saat banjir bandang terjadi setelah akses jalan terputus. Selain jalur terputus, kondisi penerangan warga saat malam hari pasca kejadian gelap gulita.
Pemerintah pun langsung sigap. Bala bantuan turun ke lokasi tersebut. Pada Kamis, (2/1/2020), personel Ditpolairuda Polda Banten ke lokasi desa yang berjumlah 326 kepala keluarga itu. Saat di lokasi, personel langsung membantu warga untuk evakuasi, membersihkan puing-puing serta membuka jalur motor yang hendak ke Bogor. Hingga Sabtu (4/1/2020) malam, personel masih bergerak membantu PLN memasang tiang listrik dan menarik kabel untuk menerangi desa tersebut.
“Kita sudah bergerak dari 3 hari lalu ke Cipanas. Target kita penanganan korban di daerah yang terisolir, salah satunya di Desa Mayak. Malam ini, kita membantu PLN menarik kabel untuk memasang listrik di desa itu,” ujar Dirpolairuda Polda Banten, Kombes Pol Nunung Saefudin dikonfirmasi.
Personel, kata Nunung, masih ditempatkan di lokasi untuk membantu warga. Pihaknya bersama PLN masih berusaha agar desa bisa teraliri listrik.
“Mohon doanya, supaya semua bisa lancar. Listrik di Desa Mayak bisa kembali menyala,” tuturnya.
Selain di Desa Mayak, personel Ditpolairud juga turun ke desa lainnya. Bantuan logisitik dikirim ke Kampung Muara, Kecamatan Lebak Gedong dengan helikopter karena terisolir.
“Pengiriman logistik ke Kampung Muara
tadi siang dengan helikopter. Karena disitu terisolir. Logistik kita turunkan dengan (helikopter) mengapung karena medannya berat,” pungkas Dirpolairud. (Ronald/Red)
![](https://selatsunda.com/wp-content/uploads/2025/12/NATAL-DAN-TAHUN-BARU-2026.jpg")
