Benz Fransisco Saragih mengungkapkan kesedihan mendalam mendiang ayahnya menjadi korban Kecelakaan maut Truk Tronton di Balikpapan saat dirumahnya, Jumat (21/1/2022). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Kecelakaan maut Truk Tronton di Balikpapan, Kalimantan Timur menyisakan duka yang mendalam keluarga Juni Deddy Ricardo Saragih (44). Anak dari mendiang yakni Benz Fransisco Saragih (20) tidak menyangka ayahnya menjadi salah satu korban kecelakaan maut di Balikpapan itu.

“Kita cukup kaget, pagi-pagi ada saudara yang datang menyampaikan kita harus kuat harus kuat. Harus kuat gimana? Tapi setelah kami pastikan di berita, TV dan youtobe, pas melihat itu, saya merasa kaget dan enggak menyangka kok cepat banget kejadianya (kecelakaan maut),” kata Benz kepada awak media ditemui dirumahnya di Komplek Taman Raya Cilegon, Kelurahan Kebondalem, Kecamatan Jombang, Jumat (21/1/2022).

Baca juga  Semarakan Natal, Oikumene Kanwil DJP Banten Gelar Bakti Sosial di Lapas Serang

Benz bercerita, dua hari sebelum kejadian kecelakaan terjadi, dia sempat berkomunikasi dengan almarhum melalui telepon. Namun takdir tidak ada yang tahu. Ia terpukul ayah yang dicintainya telah meninggal.

“2 hari lalu, saya masih telepone-teleponenya dengan almarhum. Namanya juga (almarhum) punya hubungan dekat dengan kita, rasanya sedih. Rasanya seperti separuh jiwa saya hilang,” ujar Benz.

Ia mengungkapkan, almarhum di mata keluarga merupakan sosok yang baik, tegas dan jarang bicara. Almarhum bersama keluarga saat berada di Cilegon membuka usaha pengisian bensin pertamini dan tambal ban di rumah.

“Buka bengkel dan tambal ban di rumah,” tambahnya.

Lanjut Benz, selama 3 bulan almarhum bersama temannya memamg bekerja di salah satu perusahaan di Kalimantan.

Baca juga  Hendak Sandar di Pelabuhan Merak, KMP Trimas Fadhila Diduga Terseret Arus Senggol MT Gas Sofia

“Kalau almarhum bersama temanya memang bekerja di sana sudah 3 bulan,” pungkasnya. (Ully/Red)