CILEGON, SSC – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperindag) Kota Cilegon mencatat ada 2 pasar yang bakal diaktifkan kembali. Ketiga pasar ini yakni, Pasar Cikerai dan Pasar Tegal Bunder

Kepala Bidang Perdagangan pada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Cilegon, Fitriadi Achmad mengatakan kedua pasar ini telah bertahun-tahun ditinggal para pedagang.

“Kami targetkan untuk Pasar Cikerai di bulan depan kami akan ramaikan kembali,” kata Fitriadi Achmad kepada Selatsunda.com, Senin (15/7/2024).

Kabid Fitriadi Achmad disapa Anggi ini menjelaskan, beberapa penyebab pasar ini tidak aktif, yakni, untuk di Pasar Cikerai karena tidak memiliki drainase sehingga saat hujan mengakibatkan lapak pedagang banjir. Sementara untuk Pasar Tegal Bunder tidak memiliki akses jalan sehingga masih menggunakan lahan milik warga.

“Pasar Cikerai itu ada 20-25 pedagang tapi sekarang sudah ga ada pedagang lagi. Kondisi di Pasar Cikerai, tidak ada drainese, ketika hujan tidak ada pembuangan airnya sehingga banjir, tidak ada jet pam serta perlu pengecetan. Untuk bangunannya sih masih bagus cuman hanya butuh drainasenya aja,” ucapnya.

“Untuk Pasar Tegal Bunder memiliki 30 pedagang. Namun yang berjualan di pasar tersebut hanya ada 1-2 pedagang. Para pedagang mulai meninggalkan lapaknya karena tidak memiliki akses jalan untuk bisa dilalui oleh masyarakat. Karena selama ini, akses jalan tersebut masih milik masyarakat,” jelas Anggi.

Baca juga  Jalankan Program 100 Hari Kerja, Disnaker Cilegon Susun Tiga Rencana Ini untuk Serap Tenaga Kerja  

Anggi menjelaskan, untuk mengaktifkan kedua pasar perlu pembenahan. Seperti, Pasar Cikerai, akan dibuatkan drainase dengan panjang 50-100 meter. Drainese ini sebagai upaya untuk mencegah air masuk ke dalam pasar. Kemudian untuk di Pasar Tegal Bunder, Disperindag akan melakukan pembebasan lahan milik warga dengan panjang 600 meter. Pengaktifan ketiga pasar tersebut, kata Anggi, akan dilakukan secara bertahap.

“Untuk anggaran di Pasar Cikerai, kami masih dalam penghitungan kebutuhanya. Sedangkan untuk di Pasar Tegal Bunder, kami butuhkan anggaran. Kami sih targetkan bulan depan khsusu di Pasar Cikerai sudah aktif kembali. Semua aktivitas jualan di pasar tersebut sudah bisa dilakukan. Sementara di Pasar Tegal Bunder karena kebutuhan anggaranya sampai Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,3 miliar, itu bisa dilakukan di tahun depan,” jelas Anggi.

Menurutnya, rencananya khusus untuk Pasar Cikerai akan dijadikan pasar percontohan TPID (Tim Pengendali Inflasi Daerah).

“Jadi nanti pasar ini kalau ada harga sembako mahal bisa kita lakukan OP (Operasi Pasar) bawang merah, cabai atau beras. Semua ini tidak bisa kita kerjakan sendiri tanpa dukungan semua pihak,” pungkas Anggi. (Ully/Red)