Kepala DPUTR Kota Cilegon, M Ridwan mengikuti kegiatan 'Ngopi Bareng' saat di PWKS Kota Serang, Kamis (25/2/2021). Foto Istimewa

SERANG, SSC – Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Serang memperkirakan pembangunan embung direalisasikan pada Tahun 2022.

Kepala DPUTR Kota Serang, M Ridwan mengatakan, pembangunan embung adalah salah satu solusi untuk mengendalikan banjir yang selama ini terjadi di Serang. Tetapi memang untuk membangun embung membutuhkan waktu yang lama. Karena minimal dibangun di lahan seluas 3-5 hektar.

Kata dia, Pemkot Serang pada tahun ini tengah melakukan tahapan penyelesaian pembuatan Studi Kelayakan atau Feasibility Study (FS). Diperkirakan jika FS layak, Embung dibangun tahun depan.

“Masih lama (bangun embung). Harus pembebasan lahan dulu. Sekarang masih selesaikan FS nya dulu. Tahun depan paling (bangun embung),” ujarnya dalam kegiatan ‘Ngopi Sore’ yang digelar oleh Pokja Wartawan Kota Serang (PWKS) dengan tema penanganan infrastruktur di musim hujan, Kamis (25/2/2021).

Baca juga  Pemkot Cilegon Catat Masih Ada Sebanyak 2.092 Rumah Tak Layak Huni Akibat Kemiskinan Ekstrem

Ia mengatakan, pemkot dalam rencana tersebut akan membangun embung di tiga titik lokasi. Diantaranya, Kota Serang Baru (KSB), Sumur Pecung dan Karundang. Pihaknya menerangkan, dengan terbangunnya embung, volume air hujan lewat drainase dapat dikendalikan sehingga banjir dapat dicegah.

“Tandon atau embung untuk memperlambat laju air. Biasanya ketika hujan deras, air kan banyak nah drainase kita berfungsi tapi kurang optimal karena ada sedimen atau sampah. Jadi sulit dilalui air,” katanya.

Dalam kesempatan tersebut, Ridwan juga menyinggung penanganan banjir secara jangka pendek. Dalam waktu dekat ini pihaknya akan melakukan normalisasi drainase. Caranya dengan melakukan pembersihan sedimen atau sampah yang ada di drainase.

Baca juga  Mahasiswa di Cilegon Demo Pemkot, Pertanyakan Honor Guru Madrasah yang Hangus

“Drainase yang menjadi kewenangan kami, akan dibersihkan tahun ini. Iya seluruhnya se-Kota Serang, kurang lebih ada 26 titik,” jelasnya.

Ia menyebutkan, untuk normalisasi drainase itu pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp 3 miliar.

“Pagu normalisasi 3 miliar iya kita harus cukup,” tandasnya. (SSC-03/Red)