Sejumlah nelayan memasukan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) ke dalam keranjang saat di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Batu apung yang muncul pada setiap akhir tahun tepatnya di bulan Desember dikumpulkan nelayan sebagai sumber rezeki karena dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Nelayan mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) yang  mengapung di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Nelayan mengumpulkan batu apung karena menjadi sumber rezeki bagi mereka. Batu itu dapat dijual salah satu fungsinya dapat sebagai penyaring kotoran ikan di aquarium.

Sejumlah nelayan mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) yang mengapung di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Batu apung yang muncul pada setiap akhir tahun tepatnya di bulan Desember dikumpulkan nelayan sebagai sumber rezeki karena dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com
Keluarga nelayan mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) yang mengapung di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Batu apung yang muncul pada setiap akhir tahun tepatnya di bulan Desember dikumpulkan nelayan sebagai sumber rezeki karena dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com
Sejumlah nelayan mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) yang mengapung di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Batu apung yang muncul pada setiap akhir tahun tepatnya di bulan Desember dikumpulkan nelayan sebagai sumber rezeki karena dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com
Seorang nelayan tampak semangat mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Batu apung ini dikumpulkan nelayan sebagai sumber rezeki karena dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com
Nelayan dan keluarga mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) saat di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Fenomena kemunculan batu ke pinggir pantai ini menjadi sumber rezeki bagi nelayan. Karena batu apung dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com
Sejumlah nelayan mengumpulkan batu apung Gunung Anak Krakatau (GAK) yang mengapung di Pantai Tanjung Peni, Kelurahan Warnasari, Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, Selasa (14/12/2021). Batu apung yang muncul pada setiap akhir tahun tepatnya di bulan Desember dikumpulkan nelayan sebagai sumber rezeki karena dapat dijual untuk penyaring kotoran ikan di aquarium. Foto Ronal Siagian/Selatsunda.com