CILEGON, SSC – Ketua DPRD Kota Cilegon, Rizki Khairul Ichwan merespon pernyataan dari tokoh masyarakat yang juga Walikota Cilegon Periode 2010-2017, Tubagus Iman Ariyadi yang mengingkan agar Pemkot dapat membangun Pelabuhan Warnasari sebagai solusi untuk meningkatkan pendapatan daerah.
Menurut Rizki, untuk mengali pendapatan daerah dengan merealisasikan pembangunan Pelabuhan Warasari butuh kerja sama semua pihak.
“Mencermati yang disampaikan perwakilan tokoh masyarakat bagaimana menggali potensi PAD, itu dibutuhkan kerja sama seluruh pihak. Dalam hal ini ada salah satu potensi PAD yang belum bisa dikembangkan dan itu amanat dari pendahulu kita, artinya amanat juga dari pimpinan sebelumnya. Kita harus serius dalam merealisasikannya,” ujar Riski usai Rapat Paripurna Hari Jadi Kota Cilegon Ke-26 di DPRD, Minggu (27/4/2024).
Untuk mengawali itu, kata Rizki, hari ini hingga beberapa bulan kedepan DPRD dan Pemkot akan melaksanakan rapat gabungan terkait penyesuaian RPJMD Kota Cilegon 2025-2030. Disitu nanti, pihaknya akan berbicara secara spesifik agar yang berkewenangan dalam membangun Pelabuhan Warnasari, yakni PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) sebagai BUMD dapat mengerek pendapatan daerah untuk Kota Cilegon.
“Ada permintaan khusus yang berkaitan dengan menggali potensi PAD bisa mengembangkan lewat Pelabuhan Cilegon Mandiri. Salah satu BUMD yang bisa nanti kedepan meningkatkan PAD. Ini kita bicara secara khusus spesifik, dan penajamannya nanti ketika rapat gabungan antara DPRD dengan untuk pemkot Cilegon,” ungkapnya.
Rizki mengakui, untuk mendongkrak PAD lewat pajak daerah dan retribusi daerah saat ini begitu terbatas. Disisi lain, Pemkot dan DPRD harus menggali potensi PAD. Ia yakin meski diterpa kebijakan efisiensi anggaran, pihaknya dan Pemkot dapat berjuang menggali potensi untuk mewujudkan pembangunan di Cilegon.
“Memang PAD baik retribusi dan pajak, itu kan sudah ada aturannya. Tetapi kan dari dasar itu kita dituntut untuk menggali potensi PAD. Ini sejalan dengan visi walikota, bagaimana diterpa isu efisiensi, kita fight, suitanable, bagaimana ke depan kita tingkatkan lagi berkaitan dengan pajak, dan retribusi daerah untuk mewujudkan program pembangunan masyarakat,” terangnya.
Rizki tidak menampik hal yang sama juga diinginkan masyarakat agar Jalan Lingkar Utara, terbangun sebagai wilayah perekonomian baru. Saat ini memang DPRD dan Pemkot baru membahas rancangan awal RPJMD. Namun nanti akan secara spesifik membahasnya dengan OPD teknis.
“Nanti kita komunikasikan kepada Walikota. Tapi kita ingin melihat arah kebijakan dan rencana strategis dari walikota. Memang kemarin baru Ranwal (RPJMD), walaupun sudah di highlight dari walikota. Tapi kan kita perlu melakukan komunikasi dengan OPD teknis, dinas pekerjaan umum dan sebagainya,” pungakasnya.
Prinsipnya, kata dia, seluruh rencana pembangunan seperti Pelabuhan Warnasari dan JLU harus disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah. Pihaknya juga mendorong agar nanti keinginan itu dapat disokong juga oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.
“Kenapa saya sebut melihat kemampuan daerah, Ini kan kita dorong dari DPRD kepada walikota, harapan kita mendorong ke OPD teknis supaya ada komunikasi secara intensif kepada pemerintah pusat. Baik lewat DAK lewat Kemen PUPR, bantuan Provinsi,” pungkasnya. (Ronald/Red)