CILEGON, SSC – Jelang Hari Raya Idul Adha 1444 Hijriah, harga daging ayam potong di Kota Cilegon mengalami kenaikan. Kenaikan harga daging ayam ini salah satunya terjadi di Pasar Kranggot Kota Cilegon.
Salah satu pedagang daging ayam di Pasar Kranggot, Siska mengatakan, kenaikan harga daging ayam telah terjadi selama sebulan. Harga yang biasanya dijual Rp 30 ribu per kilogramnya kini menembus harga Rp 45 ribu.
“Hampir sebulan naik terus, sekarang daging ayam sudah Rp 45 ribu sekilogramnya. Kalau sebulan lalu dari Rp 30 ribu, Rp 35 ribu, naik lagi ke Rp 38 ribu ke Rp 40 ribu, sekarang Rp 45 ribu,” ujarnya.
Siska mengaku, tidak mengetahui persis penyebab harga terus naik. Pasalnya, harga ayam naik sudah dari peternak.
“Nggak tahu (penyebab harga ayam naik). Saya sempat nanya bosnya, ngomongnya dari kandang ngga ada barangnya,” ujarnya.
Ia mengaku, naiknya harga daging ayam menyebabkan pendapatannya menurun. Karena masyarakat yang membeli berkurang.
“Kalau perhari sebelum naik, bisa motongnya 100 ekor lah. Kalau sekarang 50 ekor. Biasanya orang ngambil 5 ekor, ini cuman 2 ekor, 3 ekor,” paparnya.
Sementara, Kepala UPTD Pasar Kranggot Kota Cilegon Dani Rahmat membenarkan harga daging ayam potong di Pasar Kranggot mengalami kenaikan. Harga sudah merangkak naik sejak awal bulan lalu.
Dani mengungkapkan, meskipun naik, stok atau ketersediaan daging ayam potong masih aman.
“Stok tetap aman, cuman memang mereka dapatin susah juga dari distributor. Dari distributor dapatnya dengan kenaikan harga, imbas ke masyarakat juga naik,” terangnya.
Ia menyatakan, bukan hanya harga ayam potong saja naik namun harga telor juga terjadi sama. Meski beberapa hari belakangan, harga telor berangsur turun.
“Kalau yang naik signifikan harga ayam dan telor. Untuk telor sudah mulai turun dari sebelumnya harga perkilo Rp 32-34 ribu, sekarang di konsumen Rp 30ribu,” pungkasnya. (Ronald/Red)
