Aksi demontrasi mahasiswa UIN Banten dan Untirta di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Serang berujung bentrok dengan aparat kepolisian, Selasa (6/10/2020). Bentrok itu berujung dengan pelemparan batu oleh mahasiswa dan penembakan gas air mata aparat. Foto Ronald Siagian/Selatsunda.com

SERANG, SSC – Aksi mahasiswa UIN dan Untirta di Jalan Jenderal Sudirman, Kota Serang berujung bentrok dengan pihak aparat kepolisian, Selasa (6/10/2020). Bentrok yang pecah sekitar pukul 19.05 WIB itu berujung dengan pelemparan batu oleh mahasiswa dan penembakan gas air mata aparat.

Aksi demonstrasi penolakan Undang-undang Omnibus Law Cipta Kerja itu sebelumnya mulai panas saat mahasiswa menyalakan petasan.

Mahasiswa terlihat menyerukan orasi. Sesekali terdengar mahasiswa menyanyikan lagu-lagu nasional, dan melontarkan kata-kata penolakan terhadap UU Cipta Kerja. Saat itu, mahasiswa mengundang seorang siswa SMA yang turut dalam aksi dan berorasi.

“Jangan pernah takut pada penguasa, mereka menghalangi demokrasi. Sekarang bukan hanya mahasiswa yang kritis, siswa juga harus kritis,” ujar salah satu orator pelajari di lokasi aksi, jalan Jendral Sudirman, Selasa (6/10/2020) malam.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

“Hidup rakyat Indonesia, hidup mahasiswa, hidup pelajar,” ucapnya kembali.

Tidak lama setelah itu, aparat kepolisian mendekati massa aksi. Melalui pengeras suara, aparat mengimbau mahasiswa untuk menghentikan aksi.

Polisi menembakan gas air mata ke arah mahasiswa di dalam kampus.

“Silakan rekan-rekan mahasiswa untuk pulang kembali,” sebut aparat.

Namun, aksi unjuk rasa mahasiswa terlihat tetap bertahan. Aparat terlihat maju dan berusaha terus memukul mundur.

Seorang mahasiswa diamankan polisi saat aksi demonstrasi penolakan Omnibus Law

Saat itu, bentrok antar mahasiswa dan aparat pun pecah. Mahasiwa terlihat melempar batu ke arah polisi. Tim huru hara kepolisian yang ada di bagian depan kemudian mendorong mahasiswa ke arah kampus. Aparat terlihat menembakan gas air mata dan menyemprotkan air dengan water canon ke arah mahasiswa.

Salah seorang massa aksi terlihat diamankan polisi. Hingga pukul 18.50 WIB, aksi mahasiswa dan polisi masih berlangsung. (SSC-03/Ronald/Red)