CILEGON, SSC – Bagian Pengadaan Barang dan Jasa pada Sekretariat Daerah (Setda) Kota Cilegon mencatat, realisasi pengadaan barang dan jasa pada Semester I Tahun 2024 mencapai 700 paket.
Kepala Bagian Pengadaan Bagian Pengadaan Barang dan Jasa (Barjas) pada Setda Kota Cilegon, Sam Wangge mengatakan, dari data paket pengadaan barang dan jasa yang tercatat pada Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan (Sirup) untuk Semester 1/2024 tercatat ada sebanyak 5.600 lebih paket. Dari jumlah tersebut terealisasi 700 paket, sisanya paket sedang dalam proses.
“Berdasarkan data di Sirup, paket sudah masuk ke kami itu 5.600an paket yang sudah tertera di Sirup semester pertama. Yang masih berproses kurang lebih 84 persen atau 4.700-an. Yang sudah selesai itu baru sebesar 13 persen, ada 700 paket,” ujar Sam Wangge, Belum lama ini ditulis Selatsunda.com, Rabu (10/7/2024).
Sam Wangge mengungkapkan, jika melihat tren realisasi paket pengadaan barang dan jasa pada periode yang sama antara tahun ini dan tahun lalu tidak jauh berbeda. Karena biasanya OPD melakukan perencanaan dokumen pada Triwulan I sehingga baru dapat terealisasi pada triwulan berikutnya.
“Kalau melihat trend, kemungkinan tidak terlalu jauh dengan tahun kemarin,” ungkapnya.
“Karena rata-rata, perencanaan dokumen yang sudah kita buat itu, pelaksanaannya itu di Triwulan I pada Maret, kadang di Triwulan II baru running, sehingga padat padatnya itu di Triwulan III dan IV, itu trendnya yang sudah terjadi,” paparnya.
Sam Wangge mengakui, realisasi paket pengadaan barang dan jasa pada Semester I/2024 ini belum tercapai. Belum terealisasinya target tersebut hanya karena tertunda.
“Kalau kita lihat dari angka presentase, iya (belum sesuai target). Jumlah paket yang sudah berproses dan berproses, iya belum mencapai. Tapi kami yakin lah secara perlahan juga, ini hanya tertunda saja,” ucapnya.
Saat disinggung apakah realisasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang rendah turut menjadi pengaruh pengadaan barang dan jasa belum dapat sepenuhnya terealisasi, Sam Wangge menuturkan, hal itu salah satu faktor saja. Namun bukan menjadi faktor yang dominan.
“Sebenarnya itu (realisasi PAD rendah) tidak jadi faktor dominan. Tapi kalau salah satu indikator, iya. Ini pola saja. Pola kita biasa pelaksanaan di Triwulan I dan II. Ini penyusunan dokumen perencanaan dokumen dpa, tahapan persiapan itu dilakukan di awal tahun,” terangnya.
Pihaknya optimis, seluruh paket yang telah direncanakan dapat terealisasi. Pihaknya berharap agar OPD dapat terus berkoordinasi agar paket yang direncanakan dapat segera ditindaklanjuti.
“Kami masih optimis. Hanya kembali juga kami di Barjas hanya meneruskan dan menfasilitasi kegiatan di OPD. Pemilik pekerjaan dan pekerjaan ada di OPD masing-masing. Jadi kalau mereka sudah menyerahkan ke kami, insya Allah kami akan tindak lanjuti, proses pengadaan barang dan jasanya,” harapnya. (Ronald/Red)