SERANG, SSC – Kantor Wilayah (KpW) Bank Indonesia (BI) Banten, mendorong Pemprov Banten agar lebih fokus dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten, Ameriza M. Moesa mengungkapkan, potensi parawisata di Banten begitu besar. Menurut Ameriza, potensi pariwisata itu harus dikembangkan agar ekonomi tumbuh. Khususnya di wilayah Banten bagian selatan seperti Kabupaten Pandeglang dan Lebak.
“Berdasarkan diskusi kita sepakat menyimpulkan potensi wisata sangat besar di Banten. Menurut kami sektor ini merupakan sebagai solusi berbagai permasalahan di Banten. Kita perlu mencari sumber pertumbuhan ekonomi yang inklusif, salah satu jawabannya adalah sektor pariwisata. Kedua, tentunya pengembangan sektor pariwisata ini kami mengharapkan Pemda, lebih fokusnya ke wilayah selatan,” kata Ameriza, Rabu (19/11/2025).
Menurutnya, dengan berkembangnya pariwisata sangat berdampak pada sektor-sektor lainya. Seperti, sektor perdagangan, sektor restoran, sektor perhotelan dan sektor transportasi. Bahkan, tak menutup kemungkinan, berdampak luas pada sektor pertanian, perkebunan, agro industri sampai investasi.
“Kami optimis apabila sektor ini dikembangkan ini tentu menjadi motor pertumbuhan baru bagi Banten,” ujarnya.
Ameriza juga mengungkapkan bahwa secara kontribusi terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor pariwisata Banten saat ini masih relatif kecil, yakni di bawah 10 persen.
Namun, ia mencatat bahwa setiap akhir tahun, terutama pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru), aktivitas ekonomi di sektor ini selalu mengalami peningkatan signifikan.
“Secara siklus, setiap akhir tahun aktivitas pariwisata naik cukup signifikan. Tantangannya adalah bagaimana kesiapan kita menyambut wisatawan mulai dari fasilitas hotel, restoran, hingga penataan lalu lintas,” katanya.
Ameriza menilai, keberhasilan pengembangan pariwisata tidak bisa hanya bergantung pada satu instansi.
Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor antara berbagai organisasi perangkat daerah (OPD) seperti Dinas Pariwisata, PUPR, Perhubungan, hingga Perdagangan.
“Pariwisata ini sifatnya multi-sektor. Karena itu, pemerintah daerah harus memperkuat mekanisme koordinasi antarinstansi,” jelasnya.
Selain itu, Ameriza juga menekankan pentingnya membangun kesadaran masyarakat atau ‘sadar wisata’ agar warga lokal turut aktif mendukung pengembangan destinasi wisata di daerahnya. (Ully/Red)





