Pasangan Robinsar-Fajar Hadi Prabowo telah menyiapkan program prioritas yang akan dikerjakan saat 100 hari kerja usai dilantik. Program itu menyangkut enam aspek prioritas. (Foto Dok Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Walikota dan Wakil Walikota Cilegon terpilih, Robinsar-Fajar Hadi Prabowo akan langsung menjalankan program prioritas di 100 hari kerja usai nanti dilantik. Sejumlah isu akan menjadi fokus utama dalam program 100 hari kerja diantaranya menyangkut persoalan pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan lingkungan hingga tata kelola pelayanan publik.

Anggota Tim Transisi Robinsar-Fajar Bidang Kajian Strategis Data dan Program, Denardo mengatakan, terdapat 6 isu yang akan menjadi prioritas Robinsar-Fajar saat menjalankan program 100 hari kerja. Keenam isu prioritas itu yakni pendidikan, kesehatan, kerja sama dan kemitraan dengan dunia usaha/industri, infrastruktur dan lingkungan, perekonomian dan kesejahteraan masyarakat serta tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik.

Untuk isu pendidikan, Robinsar-Fajar akan menginventarisasi seluruh kebutuhan sarana dan prasarana pendidikan dasar dan menengah se-Kota Cilegon. Sehingga dapat menentukan mana prioritas yang akan didahulukan dengan melihat anggaran yang tersedia. Selain itu pada aspek pendidikan, Robinsar-Fajar juga akan mendorong perubahan konsep beasiswa menjadi berbasis kebutuhan industri dan dunia usaha.

Kemudian pada isu kesehatan, Robinsar-Fajar akan meluncurkan program dokter keliling. Program ini akan menjangkau masyarakat yang tidak dapat berobat ke puskesmas atau RSUD, dengan cara mendatangi pasien melalui aplikasi DocLinc.

Lalu pada isu infrastruktur dan lingkungan, Robinsar-Fajar akan menyiapkan kerangka awal sebelum masuk ke tahap pembangunan. Rencana itu menyangkut pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) dan Pelabuhan Warnasari.

Selain itu, kata Denardo, penanganan dan pengendalian banjir juga menjadi fokus utama isu infrastruktur dan lingkungan. Robinsar-Fajar akan mengupayakan meminimalisir banjir serta memperbaiki saluran dan drainase yang rawan sedimentasi di wilayah tertentu.

“Banjir itu ada rencana penertiban drainase dan pembangunan penangkal banjir di Cibeber. Jadi di wilayah Cibeber itu problemnya, debit air yang harus kita control dari Mancak ke Cilegon. di Cibeber itu perlu perencanaan tandon untuk mensirkulasi air sesuai dengan kapasitas air sehingga tidak menimbulkan banjir,” ungkapnya, Kamis (6/2/2025).

Kemudian Robinsar-Fajar pada aspek infrastruktur juga akan fokus melakukan rencana penataan kota, baik menata taman, meningkatkan trotoar untuk menjadikan Cilegon ramah pejalan kaki serta menyediakan PJU di jalan kota dan lingkungan.

Baca juga  Efisiensi Anggaran Kota Cilegon Capai Rp 150 Miliar

“Bicara infrastruktur ini didominasi dengan perencanaan. Kita tidak mungkin membangun fisik dalam 100 hari, tetapi perencanaan dan kajian kita siapkan merencanakan pembangunan sesuai kebutuhan masyarakat Kota Cilegon,” ujar Denardo.

Aspek lain yang juga menjadi isu utama  menyangkut tata kelola pelayanan publik. Seperti diketahui, isu terkait Sistem Pemerintahan Berbasis Eletronik (SPBE) Kota Cilegon paling rendah se-Provinsi Banten. Melihat persoalan itu, maka tata kelola pemerintahan dan pelayanan publik harus ditingkatkan. Upaya Robinsar-Fajar dalam 100 hari kerja akan meningkatkan SPBE dengan  mewujudkan aplikasi Cilegon Super Apps.

“Maka transformasi digital berbasis SPBE dan digital layanan publik ini kita kedepankan. Salah satunya adalah rencana untuk mendorong Cilegon Super Apps. Itu satu wadah pelayanan publik dalam gengaman. Rencana juga kita ingin mengintegrasikan beberapa aplikasi yang saat ini dirancang Diskominfo dalam satu wadah Cilegon Super Apps itu,” paparnya.

Denardo menjelaskan, Robinsar-Fajar dalam menjalankan program 100 hari kerja tidak akan bergantung sepenuhnya pada APBD. Robinsar-Fajar akan menjalankan konsep pentahelix.

“Yang menarik adalah Mas Robin dan Mas Fajar menerapkan 100 hari kerja ini, non APBD minded. Jadi setiap program yang kita laksanakan tidak melulu dilakukan oleh anggaran APBD yang Pemkot miliki. Namun kami mengenalkan konsep pentahelix. Dimana Pemkot Cilegon melibatkan seluruh stakeholder dalam membangun Kota Cilegon,” terangnya.

Denardo mengungkapkan, seluruh program yang akan dijalankan di 100 hari kerja ini merupakan bagian yang tidak terlepaskan dari janji politik, 7 program strategis dan 17 program unggulan Robinsar-Fajar. Penyusunan program 100 hari kerja Robinsar menggunakan pendekatan metode Smart yakni Specific, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time Bound.

“Tentu ini sangat relate, tidak akan lepas dengan 7 program strategis dan 17 program unggulan,” pungkasnya. (Ronald/Red)