Walikota Cilegon Robinsar Tinjau Lokasi Banjir di Ciwandan, Normalisasi Drainase Jadi Atensi

0
230

CILEGON, SSC – Sejumlah lokasi di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Kebanjiran, Senin (29/12/2025). Peristiwa ini langsung mendapat perhatian dari Walikota Cilegon, Robinsar.

Walikota Cilegon, Robinsar datang melakukan peninjauan bersama dengan Dandim 0623 Cilegon, Letkol Infanteri Imam Buchori. Beberapa titik banjir yang ditinjau yakni Jalan Lingkar Selatan (JLS), tepatnya di Kelurahan Kepuh, Kecamatan Ciwandan hingga depan PT CAP.

Walikota Robinsar mengungkapkan penyebab banjir tersebut terjadi. Ia menyatakan, banjir air hujan meluap karena terdapat sedimentasi di drainase.

“Dari curah hujan yang tinggi sehingga membuat terjadinya air rob tidak sehingga beberapa wilayah terjadi banjir. Banjir ini terjadi karena sedimentasi drainase menjadi pemicu utama meluapnya air ke jalan,” kata Robinsar.

Untuk mengatasi hal itu, kata, orang nomor satu di Cilegon ini telah berkoordinasi dengan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Banten. Karena banjir terjadi di drainase di sepanjang jalan nasional.

“Kami meminta apa yang menjadi tanggung jawab dari BPJN untuk segera memperbaiki akses jalan nasional agar tidak kembali banjir. Untuk di wilayah yang menjadi kewenangan kami (Pemkot Cilegon) seperti di Jalan Lingkar Selatan (JLS) kami melakukan pembongkaran bangunan liar (Bangli) yang menghambat jalur air. Sedimen kita angkat dan saluran air kita perlebar agar aliran lancar,” tegas Robinsar.

Politisi muda Partai Golkar ini juga akan berkoordinasi dengan industri. Kata Robinsar, Industri diharapkan dapat melakukan normalisasi saluran yang ada di areanya.

“Kami akan koordinasi dengan industri karena pembuangan air mengarah ke sana. Jika ada industri yang nakal dan tidak tertib mengelola jalur airnya, akan kami beri peringatan. Mereka harus melakukan pendalaman di titik-titik pembuangan mereka,” ujar Robinsar.

Ia juga menegaskan jika Pemkot Cilegon telah mengambil langkah tegas dengan membongkar 20 bangunan liar (Bangli) yang menjadi penyabab terjadinya banjir di wilayah Jalan Lingkar Selatan (JLS).

Sementara itu, Perwakilan BPJN Banten, Robi mengungkapkan, BPJN Banten pada 2025 fokus pada pembersihan sedimen.

“Di 2025, kita hanya melakukan normalisasi saluran di sepanjang ruas yang ada. Ini sebagai langkah penanganan sementara agar debit air tertampung,” jelas Robi.

Sedangkan untuk solusi permanen, kata Robi, BPJN telah menganggarkan penanganan besar pada tahun 2026 dengan total pagu anggaran mencapai Rp1 60 Miliar untuk proyek long segment (Cilegon hingga Cibaliung).

Rencana perbaikan di wilayah Cilegon, yang terdiri dari peninggian badan jalan setinggi 30 cm di lokasi rawan banjir, perbaikan drainase yang disesuaikan dengan kebutuhan debit air dan perbaikan beton jalan nasional mulai dari Cilegon hingga Ciwandan. (Ully/Red)