Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Ratih Purnamasari. (Foto Dok Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Kejadian bau kimia menyengat yang bersumber dari PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) menyebabkan ratusan warga Kota Cilegon mengalami gangguan kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon Ratih Purnamasari mengatakan, dari hasil pendataan yang dilakukan pihaknya sejak insiden terjadi pada Minggu (21/1/2024) kemarin, sebanyak 360 orang mengalami gangguan kesehatan. Ratusan warga yang terdampak ini tersebar di 4 kecamatan. Kecamatan Grogol sebanyak 190 orang, Kecamatan Ciwandan ada 96 orang, Kecamatan Citangkil II ada 25 orang, Kecamatan Pulomerak ada 36 orang.

Dari ratusan warga ini, 4 orang diantaranya  dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Cilegon untuk mendapatkan penanganan yang serius.

Baca juga  Pemkot Cilegon Respon Terkait Program 100 Hari Kerja Robinsar-Fajar

“Untuk di Kecamatan Grogol, dari total 190 orang, 96 rawat jalan dan 7 masih dalam perawatan di Puskesmas Ciwandan,” kata Ratih kepada Selatsunda.com usai rapat di Aula Asisten Daerah (Asda) Setda Kota Cilegon,” Senin (22/1/2024).

Lanjut Ratih, pasien terbanyak yang mengalami gangguan kesehatan akibat bau kimia PT CAP di dominiasi oleh perempuan sebanyak 262 orang sedangkan laki-laki 98 orang. Sementara  anak-anak dibawah 0-18 tahun ada sebanyak 45 orang.

“Dari 360 orang penderita gangguan kesehatan, 347 orang sudah rawat jalan. Sedangkan masih tersisa 4 orang yang harus menjalani penanganan serius di RSUD Panggung Rawi. 4 pasien yang kami rujuk ini, 2 pasien adalah anak-anak dan 2 pasien lagi karena memiliki gejala yang berat,” lanjut Ratih.

Baca juga  Target Penerimaan Pajak Daerah 2025 Kota Cilegon Turun, Ini Sebabnya

Dari kejadian ini, Ratih yang pernah menjabat sebagai Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial Cilegon memastikan semua korban dari pencemaran bau kimia PT CAP tidak dipungut biaya alias gratis. Ia juga meminta, agar pihak rumah sakit dan puskemas tidak meminta pembayaran kepada pasein.

“Semua gratis tidak dikenakan biaya apapun. Saya juga menghimbau kepada masyarakat untuk tetap menggunakan masker dan tidak keluar rumah jika tidak ada kepentingan mendesak,” tegas Ratih. (Ully/Red)