CILEGON, SSC – Ketua Forum Serikat Buruh Kota Cilegon, Rudi Sahrudin meminta kepada seluruh industri maupun perusahaan meliburkan pekerja di tengah pandemi Corona. Permintaan tersebut disampaikan dengan melihat kejadian di Tangerang bahwa pemerintah menutup salah satu industri karena satu karyawannya dinyatakan positif.
“Salah satu contoh seperti karayawan di PT Pemi Tangerang yang telah dinyatakan positif corona. Dan akhirnya perusahan tersebut di tutup oleh pemerintah. Saya pun tidak ingin buruh di Kota Cilegon sama hal seperti yang terjadi di Tangerang,” kata Rudi saat ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Selasa (28/4/2020).
Ia menegaskan, pekerja dengan kondisi pandemi harus diliburkan untuk mencegah penularan Covid-19 lebih luas. Jika nanti diliburkan agar perusahaan tetap membayarkan kewajiban kepada pekerja secara penuh.
“Selama pademi ini belum pulih di istirahatkan dulu semua karyawanya. Tapi ingat hak karyawan harus dibayar penuh tidak ada potongan atau bahkan tidak dibayarkan oleh perusahan,” katanya.
Terkait sudah adakah pekerja di Cilegon yang dirumahkan, kata dia, sampai saat ini pihaknya belum menerima laporan tersebut.
“Sampai saat ini belum ada laporan ke kita. Tapi ada buruh yang masa kontraknya habis ada. Sekitar 40 buruh yang masa kontraknya habis di mana mereka bekerja,” pungkasnya.
Sejauh ini Kota Cilegon masih aman dan belum terdapat warga yang positif Covid-19. Ketua Federasi Serikat Pekerja Kimia Energy Pertambangan dan Umum (FSKEP) meminta agar pekerja tetap waspada.
“Walaupun Cilegon masih dikatakan safety yah ada rasa was-was juga untuk kami. Namanya virus jangan anggap main-main. Karena kan mereka itu punya keluarga di rumah. Lagian juga mereka juga bekerja dengan buruh asing. Jadi itulah khawatirkan saya sebagai ketua buruh,” ujarnya. (Ully/Red)
![](https://selatsunda.com/wp-content/uploads/2025/12/NATAL-DAN-TAHUN-BARU-2026.jpg")
