SERANG, SSC – Kasus virus corona kian hari kian meningkat. Dapmakpaknya pun meluas ke hampir seluruh tatanan. Dampak itu juga dialami jasa transportasi perkreta apian di Indonesia.
Setiap harinya jumlah penumpang di Stasiun Kereta Api Kota Serang dalam kondisi normal mencapai kurang lebih18 ribu orang. Begitupun setiap harinya juga mencapai 12 ribu orang. Namun semenjak merebaknya virus corona, pengguna kereta api mengalami penurunan yang sangat drastis.
“Ada penurunan 45 persen, semenjak 15 harian yang lalu,” ujar Kepala Stasiun Serang, Aji Husaeni saat dikonfirmasi via whatsapp, sabtu (21/3/2020).
Penurunan tersebut terjadi berbarengan dengan pandemi Covid-19 yang kini tengah menghebohkan masyarakat.
“Pas covid-19 saja,” jelasnya.
Ia menyatakan, untuk mengantisipasi penyebaran covid-19 di lingkungan stasiun serta di dalam kreta api, pihaknya intens melakukan pengecekan suhu tubuh penumpang yang hendak memasuki area stasiun.
“Ada pengecekan suhu menggunakan Thermo gun saat penumpang mau masuk stasiun. Saat pemeriksaan tiket kita tes suhu badanya,” ungkapnya.
Penumpang yang suhu badanya 38 derajat celcius keatas, tidak diizinkan untuk menggunakan kereta. Selain dicek suhu badan, tangan penumpang juga disemprot menggunakan hand sanitizer oleh petugas pengecekan tiket. (MG-01)
![](https://selatsunda.com/wp-content/uploads/2025/12/NATAL-DAN-TAHUN-BARU-2026.jpg")
