Kantor BPBD Kota Cilegon, Rabu (8/1/2020). Foto Dok Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Alat Early Warning System untuk mendeteksi bencana gempa bumi milik BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) Kota Cilegon hilang dicuri pihak tak bertanggung jawab.

Kepala BPBD Kota Cilegon, Nikmatullah mengatakan, ada sebanyak dua sirene Early Warning System yang dimiliki Kota Cilegon. Sirine yang hilang dicuri berada di lokasi Gunung Sugih, Kecamatan Ciwandan. Sedangkan sirene peringatan di Kelurahan Rawa Arum, Kecamatan Grogol mengalami kerusakan.

“Sebenarnya kita ada dua sirine peringatan tsunami tapi tidak berfungsi semua. Satu karena hilang dicuri, satu lagi rusak dan belum ada perbaikan sama sekali,” kata Nikmatullah kepada Selatsunda.com dikonfirmasi, Rabu (28/12/2022).

Nikmatullah menambahkan, kondisi hilang dan rusaknya early warning system itu sudah berlangsung cukup lama. Meskipun demikian, Nikmatullah mengaku, jika masing-masing perusahaan atau industry yang ada di Cilegon telah memiliki sirine peringatan tsunami.

Baca juga  Krakatau Steel Kerja sama dengan Koppasus, Latih Karyawan Bentuk Kepemimpinan Tangguh

“Masing-masing industri saya kira memiliki early warning system. Di kantor BPBD Cilegon hanya ada early warning system namun hanya untuk mendeteksi adanya gempa bukan mendeteksi tsunami,” tambah Nikmatullah.

Nikmatullah mengaku, pihaknya sudah mengajukan sirine peringatan tsunami ke pemerintah agar bisa di pasang di beberapa titik di Kota Cilegon.

“Sudah kita ajukan adanya early warning system tsunami. Semoga saja bisa terealisasi,” pungkasnya. (Ully/Red)