DPRD Kota Cilegon. (Foto Dok Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Legislatif di Kota Cilegon buka suara terkait bencana yang terjadi di Cilegon mulai dari pohon tumbang, rumah roboh dan TPT longsor.

Menurut Anggota DPRD Kota Cilegon dari Fraksi Gerindra Cilegon, Ahmad Aflahul Aziz, Pemkot dalam penanganan bencana masih belum bekerja maksimal. Semestinya dapat tanggap terhadap bencana. Karena BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) telah memberikan himbauan akan terjadi cuaca buruk yang diprediksi akan berakhir pada 2025 nanti.

“Pemkot Cilegon ini masih gagap dan kurang kreatif dalam penanganan bencana. Semestinya mereka tanggap dengan bencana yang terjadi di Cilegon. Apalagi beberapa hari ini, Cilegon dilanda angin kencang sehingga mengakibatkan rumah roboh bahkan tanah longsor,” kata Aziz kepada Selatsunda.com melalui sambungan telepon, Kamis (5/12/2024).

Lebih lanjut, kata Aziz, pihaknya meminta agar dinas terkait bisa mencari solusi yang kongkret untuk menangani bencana yang terjadi di masyarakat.

“Saya minta pemerintah dari sekarang cepat dan tanggap. Minimal ada solusi dulu. Jangan ada masalah, baru ada solusi. Sarana dan prasarananya cepat disiapkan,” ujarnya.

Politisi Partai Gerindra Cilegon ini mendesak agar dinas terkait mesti sigap dalam menghadapi bencana. Mulai dari penanganan kerusakan infrastruktur, menampung pengungsi, hingga menghadapi pemulihan para korban.

“Penanggulangan bencana juga harus dilakukan dengan pendekatan kolaboratif pentahelix,” ujarnya.

Senada dengan Aziz, anggota legislatif lainya, Fraksi PAN, Ahmad Hafid meminta agar dinas terkait terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat untuk mengantisipasi bencana alam maupun bencana industri.

“Selain waspadai bencana alam, bencana industri harus diantisipasi juga. Karena itu, sosialisasi yang dilakukan BPBD harus gencar dilakukan,” pungkasnya. (Ully/Red)