Sabtu, 21 Juni 2025

Angka Stunting di Cilegon Perlahan Turun Tapi Program Bapak Asuh Belum Optimal, Sekda Maman Tekankan Hal Ini

CILEGON, SSC – Angka Stunting di Kota Cilegon dari Juli ke Agustus 2024 tercatat turun. Pada Juli 2024, angka stunting tercatat 850 kasus. Pada Agustus 2024, angka stunting tercatat 818 kasus. Namun angka tersebut nampaknya belum begitu signifikan. Padahal penanganan stunting lewat program Bapak Asuh 44 pejabat Cilegon telah dijalankan kurang lebih selama setahun.

Sekda Kota Cilegon, Maman Mauludin mengakui jika sejak dibentuk bapak asuh stunting pada 31 Oktober 2023, komitmen para pejabat belum begitu terlihat kontribusinya. Maka untuk menurunkan angka stunting, program Bapak asuh perlu digenjot kembali.

“Senin awal bulan, nanti kita akan apel bersama untuk mengalakan dan sebagai implementasi daripada janji-janji kita sebagai bapak pola asuh. Dari yang kita dapatkan ini, tentu akan kita serahkan ke Baznas untuk mereka serahkan ke anak-anak yang mengalami stunting,” kata Maman kepada media usai Rapat Evaluasi Penanganan Stunting yang digelar di Aula Setda Kota Cilegon, Rabu (30/10/2024).

Maman menekankan, seluruh pejabat mulai dari eselon II dan III harus menjadi bapak asuh anak stunting tanpa terkecuali.

“Senin saya perintahkan semua hadir mulai dari eselon II dan III. Kita harus nyatakan perang terhadap stunting dengan menggunakan pola bapak asuh,” terang Maman.

Menurut Maman, masing-masing bapak asuh harus membiayai 5 anak dalam 1 bulan. Keberadaan bapa asuh anak stunting ini, untuk menurunkan angka stunting di Kota Cilegon. Bapa asuh dalam penanganan stunting, akan dilakukan minggu depan. Dimana, hal itu merpakan bagian dari komitmen.

Baca juga  Lotte Chemical Indonesia di Cilegon Kembali Lakukan Flaring Mulai Besok Hingga Sepekan Kedepan

“Nanti, yang menjadi leader dalam aksi tersebut adalah Camat Purwakarta. Baguslah mengingatkan kepada para OPD, karena ini memang bagian dari komitmen kami untuk berbagi dengan masyarakat Cilegon,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, drg. Ratih Purnamasari, mengatakan, angka stunting di Kota Cilegon berhasil menurun dari 850 kasus pada Juni 2024 menjadi 818 kasus pada Agustus 2024.

“Alhamdulillah, angka stunting di Cilegon menurun. Ini adalah hasil dari tiga kali penimbangan yang kami lakukan sepanjang tahun ini,” ucapnya.

Upaya pencegahan stunting tidak bisa hanya dilakukan oleh sektor kesehatan. Dinas Kesehatan hanya berkontribusi 30 persen dalam intervensi spesifik, sementara 70 persen intervensi lainnya melibatkan sektor lain. Seperti peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya gizi seimbang dan penyediaan air bersih.

“Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk mencapai hasil yang lebih maksimal. Lebih dari 60 persen masyarakat di Cilegon masih belum memahami apa itu stunting. Dan ada juga bayi yang lahir dengan berat badan rendah bawaan penyakit,” pungkasnya. (Ully/Red)

Redaksi Selatsunda
Redaksi Selatsundahttps://selatsunda.com
Sajian informasi dikemas dengan tulisan berita yang independen

Related Articles

Latest Articles

error: Content is protected !!