
CILEGON, SSC – Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersama DPRD Kota Cilegon tengah membahas Rancangan Awal Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Cilegon Tahun 2025-2029. Pembahasan Ranwal RPJMD itu dilaksanakan di DPRD Kota Cilegon, Rabu (9/4/2025).
Pembahasan Ranwal RPJMD dihadiri Walikota Cilegon, Robinsar, Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo, Sekda Kota Cilegon, Maman Mauludin serta unsur pimpinan dan Anggota DPRD Kota Cilegon.
Walikota Cilegon, Robinsar memastikan bahwa penyusunan RPJMD Kota Cilegon Tahun 2025–2029 akan rampung sesuai target dan optimis terselesaikan sesuai tenggat waktu.
“Paling lambat Juli harus sudah beres RPJMD untuk tahun 2025–2029, lima tahun, beres,” ujar Robinsar.
Diketahui rapat kerja DPRD dan Pemkot pembahasan Ranwal RPJMD itu terkait rancangan awal visi misi serta program prioritas kepala daerah. Di mana mencakup tujuan, sasaran, strategi, dan arah kebijakan pembangunan serta indikator kinerja utama pembangunan daerah.
Robinsar tak menampik jika terdapat beberapa program pemerintahan sebelumnya yang akan dimasukan dalam RPJMD diantaranya program beasiswa.
“RPJMD sebelumnya masuk, masuknya penyelarasan, beberapa saja, termasuk RSUD pembangunannya, beasiswa juga,” terangnya.
Sementara itu, Ketua DPRD Kota Cilegon, Rizki Khairul Ichwan, meski Walikota Cilegon Robinsar dan Wakil Walikota Cilegon Fajar Hadi Prabowo memiliki program prioritas, namun pada pemerintahan saat ini tetap memasukan program warisan pemerintahan sebelumnya. Salah satunya adalah program beasiswa sarjana.
“Cuma kita mengusulkan dalam penyusunan RPJMD ini kan hasil warisan pemimpin sebelumnya, sekarang tinggal gimana kita merawatnya. Kita harus berpikir, nggak cuma soal membangun,” ujarnya.
Menurut Rizki, kepemimpinan baru Robinsar dan Fajar Hadi Prabowo perlu diapresiasi. Mengingat keduanya tetap melanjutkan program dari pemerintahan sebelumnya di masa pemerintahan mereka.
“Kami mengapresiasi Wali Kota dan Wakil Wali Kota yang menjadikan program yang baik itu tetap dilanjutkan,” ujarnya.
Termasuk, masih kata dia, ada pekerjaan rumah (PR) dari pemerintahan sebelumnya yang masih perlu diselesaikan. Seperti Jalan Lingkar Utara (JLU) dan persoalan guru honorer yang tentunya perlu diselesaikan pada pemerintahan dua pemimpin muda itu.
“Termasuk JLU sudah termasuk, ditambah guru honorer yang belum diselesaikan, ini lagi diselesaikan Pak Robin. Kalau kita lihat dari RPJMD 2025–2029 sudah termasuk (pembangunan pelabuhan Warnasari) dalam catatannya sudah masuk visi-misi,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peran serta masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan. Menurutnya, kedepan, partisipasi publik akan difasilitasi melalui forum Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) yang akan dilaksanakan setelah tahap awal ini. (Ully/Red)