Pasangan suami Istri, Bahari dan Nia mengemis di pinggir jalan dekat Taman Geger Cilegon demi menyekolahkan anak, Selasa (18/5/2021). Foto Elfrida Ully/Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Kasih Ibu Sepanjang Masa, Kasih Anak Sepanjang Galah. Pribahasa ini dilakukan Nia Lega Lestari (37), warga Lingkungan Jombang Kali, Kelurahan Jombang, Kecamatan Jombang yang berusaha keras untuk menyekolahkan anaknya, Suci Ajeng Pamulia.

Nia bersama suaminya, Gita Bahari (61) rela melakukan aksi meminta kerelaan para dermawan dengan turun ke jalan memohon bantuan demi menyekolahkan anak kesayangannya agar bisa melanjutkan sekolahnya ke tingkat SMK.

Pada Selasa (18/5/2021), Nia dengan berdiri
di pinggir jalan dekat Taman Geger Cilegon bersama suami dan anak menggantungkan plastik bekas dilehernya dengan bertuliskan ‘Bu/Pak Mohon Bantuan Seiklasnya Untuk Biaya Anak Daftar Sekolah SMK Terima kasih’.

Sang suami, Gita menceritakan, dia bersama istri tak ada pilihan lain meminta bantuan kepada pengendara roda dua dan empat yang melintas demi menyekolahkan anaknya.

“Muter-muter. Enggak nentu juga. Kadang di lampu merah PCI, lampu merah Damkar dan sekarang di lampu merah Makodim. Ini kita lalukan agar anak perempuan bisa melanjutkan sekolah ke tingkat SMK,” kata Bahari saat ditemui di

Baca juga  H+2 Lebaran, Okupansi Hotel di Aston Anyer Tembus 100 Persen

Uang dari hasil mengemis di jalan, kata dia baru terkumpul Rp 1 juta. Uang tersebut masih belum cukup untuk biaya sekolah anaknya. Terlebih lagi, saat menembus untuk ijasah, dirinya rela minjam uang ke tetangga.

“Bagaimana pun anak saya harus sekolah. Jangan seperti kami yang seperti ini. Saat ini aja baru terkumpul Rp 1 juta. Rp 1 juta ini belum cukup untuk bayar uang buku, baju dan kebutuhan masuk SMK. Semoga aja ada perhatian dari pemerintah untuk membantu menyekolahkan anak saya ke SMK,” ujar Bahri dengan nada sendu.

Ia mengaku terpaksa mengemis karena usaha jasa duplikat kunci yang selama ini dilakoni, terkapar selama 7 bulan terakhir.

“Bukan sedih lagi, malah ngenes banget. 7 bulan saya gak ada penghasilan apapun. Jadi terpaksa kami melakukan hal ini,” keluhnya.

Baca juga  H+2 Lebaran, Okupansi Hotel di Aston Anyer Tembus 100 Persen

Sementara, sang anak, Suci Ajeng Pamulia tidak bisa bertutur banyak. Ia mengaku ingin melanjutkan sekolah. Ia berharap, pemerintah bisa membantu kesulitan yang dialaminya.

“Pingin banget melanjutkan sekolah Mba. Karena ingin membahagiakan orangtua juga,” ucapnya.

Melihat kondisi satu keluarga yang mengemis di jalan ini, membuat hati Ketua Komisi II DPRD Cilegon, Fatuhrohmi terketuk. Politisi Partai Gerindra itu mengaku prihatin saat melihat tulisan yang menyatakan jika aksi ngemis itu untuk biaya daftar sekolah SMK.

“Saya akan berbicara dengan pemerintah daerah, ya untuk bagaimana hal-hal yang seperti ini bisa diminimalisir, kedua mendapat perhatian dari pemerintah daerah meskipun kewenangan di jenjang SLTA itu kewenangan provinsi tetapi saya yakin pemerintah kota Cilegon bisa menindak lanjuti dan mencari solusi yang terbaik untuk ini,” pungkasnya. (Ully/Red)