Ilustrasi Kebakaran lahan kosong di Kota Cilegon. (Foto Istimewa)

CILEGON, SSC – Cuaca panas ekstrem yang melanda Indonesia termasuk di Kota Cilegon membuat Pemerintah Kota Cilegon meningkatkan kewaspadaan. Salah satunya yang diantisipasi adalah kebakaran lahan kosong.

Berdasarkan data yang dimiliki Data Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon dari Januari-Mei 2023 tercatat ada sebanyak 38 kejadian kebakaran. Dari total kejadian kebakaran itu didominasi oleh kebakaran lahan kosong.

Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Cilegon, Damanhuri mengatakan, meminta masyarakat tidak membakar lahan saat musim kemarau dan cuaca panas ekstrem ini karena dapat menyebabkan bencana kabut asap.

“Saya tekankan terutama bagi pemilik lahan untuk tidak meninggalkan lahanya saat tengah membakar sampah saat terjadi kemarau,” kata Damanhuri kepada Selatsunda.com saat ditemui di Kantor Walikota Cilegon, Jumat (26/5/2023).

Baca juga  Sebelum Pelantikan, Robinsar-Fajar Bakal Umumkan Tim Transisi

Damanhuri menambahkan, pada 2022 lalu, kebakaran lahan di Cilegon mencapai 80 kejadian kebakaran lahan. Trend ini kemungkinan akan terjadj peningkatan yang luar biasa.

“Tahun lalu kebakaran sudah terjadi 80 kejadian. Mudah-mudahan tidak banyak (kebakaran) di 2023. Saya optimis, meskipun cuaca ekstrim, kebakaran tidak tinggi,” tambahnya.

Kata Damanhuri, terjadinya kebakaran lahan kosong disebabkan beberapa faktor. Diantaranya, kebiasaan masyarakat membakar sampah kemudian ditinggalkan begitu saja sehingga merambat ke titik yang lain. Kemudian sebab lain karena membuang putung rokok.

Guna mencegah meningkatnya jumlah terjadinya kebakaran, pihaknya terus melakukan berbagai upaya pencegahan dan penanganan karhutla seperti pelaksanaan patroli gabungan dilakukan secara intensif. Selain itu juga pengecekan kesiapan sarana dan prasarana peralatan pemadam kebakaran, mengeluarkan imbauan dan sosialisasi terkait kewaspadaan kebakaran.

Baca juga  Krakatau Steel Kerja sama dengan Koppasus, Latih Karyawan Bentuk Kepemimpinan Tangguh

“Pada musim kemarau, kami terus menggencarkan sosialisasi kepada masyarakat,” pungkasnya. (Ully/Red)