Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Dinkes Kota Cilegon, Febri Naldo. Foto dokumentasi Selatsunda.com

CILEGON, SSC – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon menyebut ada sebanyak 17.382 warga Kota Cilegon menderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA).

Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat pada Dinas Kesehatan Kota Cilegon, dr. Febri Naldo mengatakan, jumlah tersebut tercatat pada periode Januari-Juli 2023. Febri menerangkan pada 2022, jumlah penderita ISPA di Kota Cilegon ada sebanyak 29.626 orang.

Febri mengungkapkan,  dari 8 Kecamatan di Kota Cilegon, penderita ISPA terbanyak berada di wilayah Pulomerak, Cibeber dan Citangkil.

“Untuk penderita ISPA dibawah 5 tahun ada di Pulomerak. Sedangkan diatas 5 tahun berada di Kecamatan Cibeber dan Citangkil,” kata Febri kepada Selatsunda.com, Rabu (23/8/2023).

Febri menuturkan, kasus ISPA terbagi dua, yaitu pneumoniae dan bukan pneumoniae.

“Yang pneumoniae di bawah 5 tahun ada 1.671 orang dan di atas 5 tahun ada 2.207, sementara yang bukan pneumoniae di bawah 5 tahun ada 8.475 orang, dan di atas 5 tahun ada 5.029 orang,” tutur Febri.

Ia menjelaskan, gejala utama ISPA dapat berupa batuk, pilek, demam, nyeri dada, dan sesak napas. Warga terinfeksi ISPA, kata Febri, disebabkan adanya bakteri, virus, dan mikroba lainnya akibat polusi udara, serta perubahan iklim.

Adapun pencegahan dan pengendalian ISPA, lanjut Febri, warga bisa meningkatkan daya tahan tubuh dengan istirahat yang cukup, dan makan makanan bergizi.

Untuk mengurangi risiko ISPA, Ia mengimbau warga Cilegon agar tetap memakai masker apalagi saat beraktivitas di luar rumah.

“Masker itu mengurangi polutan yang dihirup oleh paru-paru kita. Makanya bagus pada pakai masker,” pungkas Febri.  (Ully/Red)