PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) menerima kunjungan dari Pemerintah Kabupaten Kapuas saat di Kantor PCM, Selasa (22/8/2023). Foto Istimewa

CILEGON, SSC – PT Pelabuhan Cilegon Mandiri (PCM) mulai menjadi tolak ukur untuk daerah lain sebagai Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) yang berkembang menjalankan bisnis di jasa pemanduan kapal tugboat di Provinsi Banten.

Belum lama ini ada sebanyak tiga pemerintah kota/kabupaten di Indonesia yang menyambangi PT PCM.

Datangnya pemerintah kota/kabupaten dari daerah lain itu membuka komunikasi PT PCM akan ancang-ancang melakukan ekspansi bisnis baru di luar Banten. Dimulai dengan akan membuka potensi kerja sama dengan daerah-daerah yang datang melakukan kunjungan.

Hal ini disampaikan oleh Direktur Utama PT PCM, Muhammad Willy usai bertemu dengan Pemerintah Kabupaten Kapuas, Provinsi Kalimantan Tengah di Kota Cilegon, Hari ini, Selasa (22/8/2023).

Dirut Willy mengatakan, awal mula ide untuk membuka ekspansi bisnis baru itu dimulai dari kunjungan beberapa daerah ke PCM. Beberapa daerah itu diantaranya, Pemerintah Kota Bontang, Pemerintah Kabupaten Gresik dan saat ini Pemerintah Kabupaten Kapuas.

Mereka datang ke PCM, kata Willy, ingin mengetahui pengelolaan bisnis jasa pemanduan kapal tugboat. Bahkan ada yang menginginkan BUMD seperti PCM dapat terbentuk di daerah mereka sendiri.

Ditengah kunjungan itu, kata Willy, pihaknya menawarkan jika ingin membuka bisnis seperti PCM dapat saling bekerja sama.

“Kami merasa bahwa datangnya pemerintah kota/kabupaten lain dan BUMD itu ke PCM, mereka ingin mendapat informasi. Diselingi dalam kegiatan itu, saya menyampaikan, kalau mau bisnis seperti PCM, bisa kerja sama dahulu dengan PCM,” ungkap Willy.

Rencana saling kerja sama antar pemerintah atau BUMD itu, kata Willy, sejalan dengan rencana bisnis PCM. Yakni melakukan ekspansi bisnis di luar Banten.

Baca juga  Puluhan Pekerja PDSU Ngadu ke Walikota Robinsar Gegara Terancam PHK

Sejauh ini, cakupan bisnis jasa pemanduan tugboat PCM di wilayah Banten sudah mencapai 78 persen. Gerakan kapal yang sebelumnya per bulan 350 gerakan, saat ini dengan ekspansi di wilayah Selatan dan Utara Banten telah mencapai 700 gerakan. Kata Willy, angka tersebut sudah sangat luar biasa atau naik signifikan.

“Makanya kita targetkan, di waktu mendatang kita ingin PCM menjadi pemain nasional. Jadi bukan hanya pelayanan di Banten saja tapi maunya di luar juga,” paparnya.

“Kita sangat yakin, pasar ada. Tentunya sebelum melihat diluar Banten, kita pastikan dahulu, bawah disini sudah leading,” ucapnya.

Prinsipnya, kata Willy, pihaknya menginginkan agar PCM menjadi perusahaan jasa pemanduan tugboat berskala nasional. Karena ia menilai saat ini bisnis PCM terbilang kuat telah memiliki kemampuan dan pengalaman.

“Ini lah saatnya. Jadi kami melihat bahwa peluang. Pemain (pesaing) seperti PCM sudah biasa menjadi pemain nasional. Jadi saat ini, kita lihat peluangnya ada. Kemampuan ada, pengalaman ada, kenapa nggak (ekspansi bisnis di luar Banten),” ungkapnya.

Willy mengaku untuk menjalankan ekspansi bisnis di luar Banten memang butuh waktu dan kajian. Meskipun PCM memiliki izin jasa pemanduan tugboat namun pihaknya akan melakukan kajian terlebih dahulu mengenai potensi bisnis di luar Banten. Ia pun yakin dapat membuka potensi bisnis tersebut.

“Memang kita punya izin, dan satu-satunya di Indonesia yang BUMD menjalankan jasa pemanduan. Tetapi kita perlu melihat potensi-potensinya. Tapi kita yakin lah, bisnis kita sudah kuat, harus memikirkan untuk kedepannya,” harapnya. (Ronald/Red)