CILEGON, SSC – Kurang lebih dua bulan program 100 hari pemerintahan Walikota Cilegon dan Wakil Walikota Cilegon Robinsar-Fajar Hadi Prabowo sudah berjalan. Program 100 hari kerja Robinsar-Fajar pun mendapat sorotan dari Fraksi PKS DPRD Kota Cilegon.
Menurut Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kota Cilegon, Qoidatul Sitta, program 100 hari kerja yang digulirkan Robinsar Fajar dinilainya masih belum ada gebrakan maupun inovasi.
“Memang ini pemerintahan dipimpin Pak Wali Pak Robinsar ini belum genap 100 hari ya. Dan kita juga belum melihat gebrakan atau terobosan atau inovasi pun belum melihat hal itu. Kita masih menunggu apa sih terobosan 100 hari ini,” ungkap Sitta saat ditemui di Kantor DPRD Kota Cilegon, Senin (21/4/2025).
Dalam arti, kata Sitta, selama kurang lebih dua bulan berjalan warga Cilegon berharap terobosan baru dengan visi dan misi kepemimpinan baru yang mengusung slogan JUARE.
“Dalam arti sudah dua bulan, artinya kita warga masyarakat juga ingin melihat suatu yang baru, yang mana tagline-nya juga berbeda ya JUARE slogan Cilegon ke depannya. Tentunya ini juga kita butuh implementasi dan realisasi dari Pemerintahan Kota Cilegon seperti apa, untuk menyejahterakan masyarakatnya,” tutur Sitta.
Selain program 100 hari kerja, Sitta juga menyorot terkait persoalan pendapatan dan defisit anggaran yang disebutnya turut memperlambat laju program pemerintah daerah. Sitta mengakui efisiensi anggaran yuang dilakukan Pemerintah Pusat dan kebijakan efisiensi anggaran yang dikeluarkan Pemkot Cilegon berdampak langsung pada kondisi keuangan daerah.
“Betul, kita ini memang terkena defisit dan efisiensi anggaran dari pusat. Tentunya ini agak menghambat, jadi kendala Pemda Cilegon. Tentunya kita nanti akan membahas hal itu untuk bulan Mei di anggaran perubahan,” pungkasnya. (Ronald/Red)
