Suasana industri pinggir pantai di Kota Cilegon. Foto Dokumentasi

CILEGON, SSC – Penerapan protokol kesehatan secara ketat yang dilakukan oleh industri dinilai ampuh dalam membantu pemerintah menekan penyebaran Covid-19 di Kota Cilegon. Ini dibuktikan grafis penyebaran covid-19 selama tujuh hari terakhir menurun.

Juru Bicara Gugus Tugas, Ahmad Azis Setia Ade Putra mengatakan, upaya pencegahan penyebaran Covid-19 selain peran besar pemerintah juga dilakukan oleh industri. Penerapan protokol kesehatan yang tepat di industri dapat mengontrol penyebaran virus corona.

Sejauh ini, kata dia, beberapa industri di Cilegon yang fokus menerapkan protokol kesehatan secara ketat diantaranya PT Krakatau Steel, PLTU Suralaya, pabrik kimia, pabrik gula, dan pabrik-pabrik lainnya. Selain menjalankan protokol kesehatan, industri juga membatasi mobilitas karyawan menekan penyebaran Covid-19.

“Kalau melihat data penyebaran covid-19,  kian hari grafis penderita yang positif  covid-19 menurun. Ini artinya bahwa penyebaran covid-19 di Kota Cilegon dapat diantisipasi dengan baik, karena didukung oleh berbagai pihak, yakni pemerintah, masyarakat, industri, dan dunia usaha,” kata Aziz, Rabu (15/7/2020).

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

Ia mengungkapkan, Tim Gugus Tugas dibawah koordinasi Walikota Cilegon selain mengikut sertakan industri juga terlibat penuh dalam pencegahan virus corona agar tidak menyebar luas. Caranya dengan melibatkan berbagai pihak hingga ke tingkat RT.

Mulai dari pencegahan di lingkungan pemukiman masyarakat, lingkungan sekolah, pasar tradisional, tempat-tempat umum lainnya. Apalagi industri di wilayah ini selalu melakukan penyemprotan desinfektan pada areal kerja dan yang ditempati karyawan.

Sementara, tidak jauh berbeda disampaikan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Cilegon, Dana Sujaksani. Ia mengungkapkan, selain covid-19, beberapa penyakit di  Kota Cilegon juga minim penyebarannya.

Dari data kesehatan warga di Cilegon, penyakit ISPA atau infeksi saluran pernafasan akut, justru berkurang. Sementara, Hipertensi Essensial (Primer), Faringitis (Radang Tenggorokan), Gastritis (penyakit lambung), Diabetes type 2, Radang Kulit, Selesma, Sindrom Dispepsia (Maag), Peny Pulpa (Gigi) dan Myalgia (Nyeri Otot), menjadi penyakit-penyakit dominan yang diderita banyak warga di Cilegon.

Baca juga  Gaspol Abangku ke Kalos Kafe, Tempat Nongkrong Baru di Cilegon dengan View Alam, Yuks Cobain

“Untuk kasus kanker paru atau lainnya tidak ada, jadi 10 penyakit tersebut yang selama ini ada di Kota Cilegon. Kalau penyebab dan pengobatannya pasti tahu semua. Intinya masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat,” katanya.

Sementara, Walikota Cilegon Edi Ariadi,
dalam agenda kunjungannya ke industri dua hari lalu telah memastikan penerapan protokol kesehatan di industri. Edi meminta setiap industri untuk patuh menerapkan aturan kenormalan baru sebagai upaya untuk bertahan ditengah pandemi Covid-19 tersebut.

“Kita ingin melihat kesiapan industri di era new normal atau adaptasi kebiasaan baru,” kata Walikota Cilegon Edi Ariadi  didampingi jajaran Forkopimda Pemkot Cilegon meminta industri lain untuk mencontoh penerapan new normal di PT Chandra Asri Petrochemical.

Untuk diketahui, Gugus Tugas sejak Covid-19 merebak telah mencatat penderita positif berjumlah 38 orang, meninggal 1 orang, sembuh 36 orang, dan saat ini masih dirawat di rumah sakit 1 orang. (Ully/Red)