CILEGON, SSC – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Cilegon telah menyusun tiga rencana untuk menjalankan program 100 hari kerja Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Robinsar-Fajar Hadi Prabowo.
Kepala Disnaker Cilegon, Panca Nugrahestianto Widodo mengatakan, pihaknya setelah mendapat paparan awal dari Bappeda langsung menyusun rencana untuk menjalankan proram 100 hari kerja kepala daerah. Dalam menjalankan itu terdapat tiga rencana yang disusun pihaknya. Diantaranya terkait upaya penyerapan tenaga kerja melalui pelatihan atau workshop industri. Sejauh ini, rencana tersebut telah direspon oleh industri/perusahaan. Salah satunya dari perusahaan koordinator PLTU 9-10 yakni PT Indo Raya Tenaga (IRT).
“Terkait dengan 100 kerja, Disnaker ada tiga item. Pertama, adalah pelaksanaan workshop industri. Diharapkan pihak perusahaan untuk berpartisipasi bekerja sama dengan Disnaker untuk melakukan pelatihan. Kemarin saya sampaikan terkait hal itu dan IRT sudah setuju,” ungkapnya, Belum lama ini ditulis Kamis (13/3/2025).
Kemudian dalam program 100 hari kerja kepala daerah, kata Panca, pihaknya juga ditargetkan dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 150 orang.
“Kedua terkait dengan penyerapan tenaga kerja. Kalau hal yang disampaikan Bappeda, itu ditarget 150 orang untuk 100 hari kerja. Cuman memang kemarin Pak Wali menyampaikan, untuk memotivasi pengusaha kalau bisa 500 lah. Itu harapan. Yang jelas penyerapan itu sesuai dengan kebutuhan perusahaan, kalau belum ada kebutuhan kita tidak memaksa juga,” paparnya.
Untuk menjalankan rencana itu, pihaknya beberapa waktu lalu telah menyurati industri dan perusahaan terkait informasi kebutuhan tenaga kerja. Beberapa diantaranya telah memberi respon.
“Kemarin itu kita sepenuhnya, berkirim surat kepada teman-teman perusahaan untuk memberikan informasi kebutuhan. Sudah ada beberapa yang memberikan jawaban, tetapi banyak juga yang belum,” terangnya.
Rencana ketiga, kata Panca, terkait dengan menyiapkan calon pencari kerja yang siap dengan berbagai keahlian untuk dapat ditempatkan di luar negeri. Salah satu langkah yakni akan bekerja sama dengan industri mengadakan kursus bahasa korea.
“Ketiga menciptakan peluang ke luar negeri. Berdasarkan 100 hari kerja, minimal ada khursus Bahasa asing, outpuntnya adalah Mou untuk pelaksanan kursus. Kemarin juga saya sampaikan, Krakatau Posco sudah siap,” ungkapnya.
Panca mengungkapkan, untuk mewujudkan itu semua akan diawali dengan penadatanganan nota kesepahaman bersama dengan industri atau perusahaan.
“Program 100 hari kerja ini minimal adalah Mou dulu. Pelaksanaan bisa dilakukan setelah 100 hari,” paparnya.
Sejauh ini, pihakya optimis target program 100 hari kerja kepala daerah dapat terealisasi. Setelah Mou dilangsungkan, diharapkan program penyerapan tenaga kerja itu dapat dilaksanakan saat Lebaran.
“Target MoU, setelah Lebaran karena pembahasan mou bukan hanya kita ada termasuk bagian pemerintahan juga” pungkasnya. (Ronald/Red)