CILEGON, SSC – Melalui fungsi Jaksa Pengacara Negara (JPN), Kejaksaan Negeri (Kejari) Cilegon berhasil memulihkan keuangan negara senilai Rp3.793.971.790 atau hampir Rp3,8 miliar. Pemulihan keuangan negara ini merupakan hasil pendampingan hukum terhadap Krakatau Health Service (BAPELKES KS) dalam penyelesaian barang rampasan negara yang berasal dari perkara tindak pidana korupsi atas nama Andi Gouw, anak dari Gouw Khek Tie.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Cilegon, Nasruddin, menjelaskan, keberhasilan tersebut didasarkan pada serangkaian putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap. Yakni Putusan Mahkamah Agung RI Nomor: 2190 K/Pid.Sus/2019, Putusan Pengadilan Tinggi Banten Nomor: 4/Pid.Sus-TPK/2020/PT BTN, dan Putusan Pengadilan Tipikor pada PN Serang Nomor: 23/Pid.Sus-TPK/2019/PN Srg.
“Pendampingan ini kami lakukan untuk memastikan aset rampasan negara benar-benar memberikan manfaat nyata bagi pemulihan keuangan negara, sebagaimana tugas bidang Perdata dan Tata Usaha Negara Kejaksaan,” ujar Nasruddin, Selasa (21/10/2025).
Dari total 75 bidang tanah yang dirampas untuk negara, sebanyak 33 bidang ditetapkan untuk dilelang. Setelah dilakukan penilaian oleh Kantor Jasa Penilai Publik (KJPP), nilai likuidasi ditetapkan sebesar Rp3,013 miliar.
Proses lelang kemudian dilaksanakan melalui Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Serang pada 2 Oktober 2025. Hasilnya, seluruh bidang tanah berhasil terjual dengan nilai total Rp3,79 miliar, atau melampaui nilai likuidasi awal.
Dana hasil lelang tersebut telah sepenuhnya disetorkan, menandai keberhasilan JPN Kejari Cilegon dalam menjalankan fungsinya sebagai garda terdepan penyelamatan aset negara.
“Ini bukti nyata bahwa Kejaksaan tidak hanya berperan dalam penindakan, tetapi juga aktif dalam pemulihan dan penyelamatan keuangan negara,” tegas Nasruddin. (Ully/Red)
