Selasa, 13 Mei 2025

Kisah Pilu Kakek Maman di Cilegon, Idap Katarak dan Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Kecil, Hidup dari Bantuan Warga

CILEGON, SSC – Sungguh malang nasib kakek Maman, warga Lingkungan Baru, I RT 04 RW 04, Kelurahan Lebak Gede, Kecamatan Pulomerak, Kota Cilegon.

Maman yang berusia 62 tahun ini tinggal di gubuk kecil yang kondisinya tak layak huni. Ia tinggal seorang diri di bangunan berukuran 1×1,5 meter dengan beratap asbes dan berdinding seadanya. Untuk melakukan MCK (Mandi Cuci Kakus) dirinya harus menumpang di rumah tetangga.

Selain tinggal di rumah yang tak layak, kondisinya yang sudah renta membuat penglihatannya rabun karena mengidap katarak.

Maman mengaku sudah 1 tahun tinggal di gubuk yang dibuat swadaya oleh para tetangganya itu. Ia tinggal di kampung halamannya itu karena sang istri telah tiada saat sebelumnya hidup bersama di Petir, Kabupaten Serang.

“Sudah satu tahun lebih tinggal disini. Sebelumnya di Petir. (Tinggal di Lingkungan Baru) karena istri meninggal dan orang tua dari sini. Saya kecil dari sini,” ucap Maman kepada Selatsunda.com ditemui di rumahnya, Rabu (18/12/2024).

Kakek Maman tampak tinggal gubuk kecil yang tak layak

Maman mengaku memiliki dua anak. Namun saat ini komunikasi dengan anaknya terputus. Karena mereka telah tinggal jauh di Lampung.

Selama melanjutkan hidup di Lingkungan Baru I, Maman mengaku, memenuhi kebutuhan makan dari pemberian tetangga.

“Alhamdulillah diberikan dari tetangga. Utamanya dari Pak RT,” ungkapnya.

Maman tak memungkiri dirinya tidak merasa nyaman tinggal di gubuk berukuran 1×1,5 meter itu. Terlebih, ketika hujan datang ia kerap merasa kedinginan.

“Kalau ditanya nyaman enggak di sini, saya bilang tidak. Tapi kita bersyukur segini juga bukan kita yang bikin, disyukuri dan dinikmati,” paparnya.

Lebih lanjut, Maman mengharapkan, adanya perhatian dari pemerintah untuk bisa terdata  dalam DTKS (Data Terpadu Kesejahteraan Sosial) dari Dinas Sosial (Dinsos) Kota Cilegon.

Ia pun menginginkan agar penglihatannya yang kabur dapat dibantu pengobatannya. Karena saat ini sulit untuk beraktivitas.

“Intinya sih dapat PKH (Program Keluarga Harapan). Saya juga ingin pemerintah bisa membatu memberikan kebutuhan saya sehari-hari (beli sabun, makan 1x). Saya pun berkeinginan mata saya ini bisa diobatin agar bisa melihat. Karena untuk ke kamar mandi saja saya sangat kesulitan,” harap Maman.

Baca juga  Serikat Pekerja Apresiasi Polda Banten Tindak Premanisme dan Calo Tenaga Kerja

Di usia yang tak lagi produktif, Maman tak bisa berbuat banyak untuk mencari nafkah. Ia masih bisa bersyukur karena tetangganya membantu untuk sekedar memberi makanan.

Maman berharap adanya perhatian dari pemerintah. Ia juga ingin agar dirinya dapat ditengok anaknya.

Sementara, salah satu warga setempat, Muhidin bercerita, sebelum warga membuatkan rumah, Maman sempat tidur di teras warung milik warga.  Muhidin mengungkapkan, warga kemudian berinisiatif untuk membangunkan tempat tinggal seadanya untuk Maman.

“Awalnya pak Maman tidurnya di depan warung, cuma warga sekitar yang peduli swadaya membangunkan tempat tinggal ini (gubuk kecil berukuran 1×1,5 meter),” ungkap Muhidin yang pernah menjabat sebagai Ketua RT di lingkungan itu.

Di lokasi yang sama, Ketua RW 04, Ahmad Fauzi menerangkan, saat ini bantuan untuk Maman akan difokuskan untuk penanganan kesehatan matanya.

“Untuk proses saat ini mengarah ke kesehatan dan kita sudah tekankan ke kader untuk dibawa ke Puskesmas, sekarang lagi proses kita akan bawa ke RSUD Serang, diobati matanya,” kata

Ahmad Fauzi menuturkan, informasi mengenai Maman yang tinggal di gubuk kecil ini sudah sampai pada Dinas Sosial atau Dinsos Kota Cilegon. Namun, ia tak menapik jika Dinsos Kota Cilegon belum mengunjungi kakek 62 tahun itu.

“Kita menunggu dari Dinsos kemudian menunggu perpanjangan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial) diaktifkan lagi, karena Dinsos enggak mau kalau diaktifkan doang tapi enggak dipakai,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia menyebut Lurah Lebakgede dan Camat Pulomerak sudah seringkali mengunjungi Maman untuk memberi bantuan.

“Pak Lurah dan Pak Camat sudah sering bolak balik, bahkan pak Seklur juga, bukan sekali dua kali. Saya ditanya gimana Pak RW, saya bilang harus sehat dulu pak, kalau sudah sehat ke mana arahnya kan enak,” pungkasnya. (Ully/Red)

Redaksi Selatsunda
Redaksi Selatsundahttps://selatsunda.com
Sajian informasi dikemas dengan tulisan berita yang independen

Related Articles

- Advertisement -DEWAN 2

Latest Articles

error: Content is protected !!