SERANG, SSC – Kepala Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Banten, Ameriza M. Moesa mengatakan konsumsi rumah tangga menjadi sumber utama pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten. Pada 2023, konsumsi rumah tangga menyumbang peningkatan ekonomi sebesar 52,47 persen dari share PDRB dan tumbuh sebesar 3,96% secara year on year. Meski pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan namun tidak diimbangi melambatnya para investor menanamkan investasi di daerah.
“Jadi faktor yang mendasari masih melambatnya nilai investasi tersebut, karena para investor masih menahan diri atau wait and see menjelang tahun politik. Di mana, para investor tersebut tidak mau ambil resiko dalam kondisi tersebut,” kata Ameriza kepada awak media pada acara Taklimat Media Laporan Perekonomian Provinsi Banten di salah satu rumah makan di Kota Serang, Senin (12/2/2024)
Ia menambahkan, kondisi ini tidak hanya dialami di Provinsi Banten. Namun di Indonesia juga mengalami melambatnya nilai investasi tersebut. Meski demikian, Pemerintah Daerah (Pemda) sudah berupaya keras dalam meningkatkan perekonomian di Banten.
“Resiko ini perlu kita sikapi. Saya rasa apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini sudah saya anggap anggap cukup baik. Salah satunya dengan penyaluran bansos lebih cepat. apalagi di sektor konsumsi. Jadi di satu sisi memberikan konviden ke masyarakat bahwa ternyata pemerintah bisa melakukan dorongan konsumsi,” tambah Ameriza
Soal proyeksi ekonomi di 2024, sambung Ameriza, BI Banten memproyeksi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Banten mencapai 4,7 hingga 5,5 persen pada 2024.
“Kami proyeksikan perekonomian Banten diprediksi tumbuh lebih cepat dengan kisaran angka 4,7 sampai 5,5 persen,” sambungnya.
Sebelumnya, pertumbuhan ekonomi Banten pada triwulan IV 2023 mencapai 4,85 persen atau tumbuh 1,79 persen. Dengan capaian tersebut sepanjang tahun 2023 perekonomian Banten tahun 2023 mencapai Rp814,12 triliun dan tumbuh sebesar 4,81 persen. (Ully/Red)