CILEGON, SSC – Gabungan Pengusaha Nasional Angkutan Sungai, Danau dan Penyeberangan (Gapasdap) telah mempersiapkan puluhan kapal untuk melayani penyeberangan di Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan bagi pemudik yang menyeberang ke Pulau Sumatera dari Pulau Jawa saat Mudik Lebaran 2023.
Ketua DPC Gapasdap Merak, Togar Napitupulu mengatakan, pihaknya dalam menghadapi Angkutan Lebaran 2023 telah menyiapkan 65 kapal. Di mana 54 kapal diantaranya akan melayani pemudik di Pelabuhan Merak dan 11 kapal di Pelabuhan Ciwandan.
“Tentunya sudah kita siapkan kapal-kapal yang sesuai dalam tupoksi kita untuk persiapan angkutan Lebaran. Kapal yang sudah disiapkan itu 65 kapal, itu untuk melayani Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan. Kalau di Ciwandan ada 11 kapal penyeberangan diluar kapal laut, sementara di Pelabuhan Merak sisanya 54 kapal,” ungkapnya, Senin (3/4/2023).
Puluhan kapal penyeberangan yang disiapkan, kata Togar telah dinyatakan laik beroperasi oleh otoritas pemerintah. Begitupun kapal yang digunakan sehubungan diaktifkannya Pelabuhan Ciwandan menjadi pelabuhan penyeberangan juga telah dinyatakan layak uji sandar.
“Untuk laik jalan, semua kapal sudah dinyatakan laik. Terakhir uji coba sandar (di Pelabuhan Ciwandan) itu sudah semuanya tinggal jika ada masalah kecil sudah kita minta (perusahaan pelayaran) perbaiki,” terangnya.
Togar mengimbau agar masyarakat yang nanti akan menyebrang di Pelabuhan Merak dan Ciwandan saat mudik Lebaran dapat memaksimalkan jadwal kapal yang ada.
Dari pengalaman dan evaluasi Lebaran tahun-tahun sebelumnya, masyarakat cenderung mudik malam hari. Oleh karenanya, pihaknya menganjurkan agar pemudik dapat menyeberang pada pagi hingga siang hari, memanfaatkan kapal yang cenderung lengang.
“Catatan dari kita berdasarkan evaluasi Lebaran sebelum-sebelumnya, kalau sisi sisi pengaturan sudah bagus. Tinggal masyarakatnya harus jeli mempergunakan kapasitas. Karena kita mempergunakan kapasitas 24 jam. Kalau misalnya datangnya malam hari semua, berbondong bondong, otomatis kapasitas terpakai 8 jam saja. 16 jam itu lengang,” terangnya.
“Artinya jangan memaksakan di malam hari sementara di pagi hingga siang hari tidak digunakan. Kami berharap masyarakat bisa menggunakan kapasitas kapal di pagi hingga siang hari,” pungkasnya. (Ronald/Red)

