CILEGON, Selatsunda.com – Pemerintah Kota Cilegon berencana mengoperasikan kembali Pasar rakyat Tegal Bunder yang ada di Kelurahan Tegal Bunder, Kecamatan Purwakarta.
Kepala Disperindag Kota Cilegon, Syafrudin mengatakan, pihaknya dalam upaya tersebut telah melakukan survei ke lokasi, beberapa waktu lalu.
“Iyah minggu lalu saya bersama teman-teman di Disperindag Cilegon sudah survei ke sana (Pasar Tegal Bunder). Rencana kami akan hidupkan lagi pasar tersebut. Karena, pasar tersebut dibangun oleh pemerintah,” kata Syafrudin dikonfirmasi, Senin (11/7/2022).
Dari survei dan rapat yang dibahas bersama pihak kecamatan, kelurahan dan sejumlah pihak lainnya, kata Syafrudin, pihaknya menginginkan agar Pasar Tegal Bunder dapat beroperasi maksimal dan optimal.
Pasalnya, pasar tersebut telah bertahun-tahun mangkrak. Kala itu, sewa kios kepada pedagang dikenakan tinggi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab. Lantaran itu, pedagang enggan berjualan dan memilih tepat lain sehingga pasar menjadi sepi.
“Kami sudah panggil camat, lurah dan pihak terkait agar pasar Tegal Bunder kembali beroperasi. Dan saya sampaikan ke pihak kelurahan, agar pasar ini bisa dikelola oleh masyarakat sekitar karena memang kebutuhannya untuk mereka semua,” ujar Syafrudin.
Masih katanya, untuk lahan parkir di Pasar Tegal Bunder terbilang cukup luas dan tidak menganggu pengguna jalan.
“Jadi kedepan ketika pasar ini sudah aktif kembali, kita serahkan semua kepada tokmas (tokoh masyarakat) untuk mengelola pasar tersebut. Kalau pun ada yang rusak-rusak kita (Disperindag) bisa perbaiki,” ujarnya.
Mantan Staf Ahli Walikota ini menyebut, pasar sedikitnya menyediakan sebanyak 70-100 los atau emprakan untuk pedagang.
“Saya sebagai perwakilan pemerintah ingin memberikan pelayanan terbaik untuk masyarakat,” tegas Syafrudin.
Secara tegas Syafrudin pun memastikan pedagang yang nantinya akan menempati lapak/kios dan emprakan yang sudah disediakan di Pasar Tegal Bunder tidak dikenakan uang sewa hanya dipungut kebersihan senilai Rp 1.000 per hari.
“Kalau usaha mereka (pedagang) sudah bagus nanti kita pikirkan lagi apakah bukanya setiap hari atau hanya beberapa hari saja. Pokoknya kita inginkan pedagang berjualan tidak lagi di lahan milik orang tapi berada di lahan yang sudah disediakan oleh Pemkot Cilegon,” pungkasnya. (Ully/Red)