CILEGON, SSC – Pemerintah Kota Cilegon bertemu dengan BUMD pembiayaan infrastruktur, PT Sarana Multi Infrastruktur (PT SM) di Jakarta, baru-baru ini. Pertemuan dengan BUMD pembiayaan pinjaman investasi jangka panjang itu membahas rencana Pemkot membangun dua mega proyek baik pembangunan Jalan Lingkar Utara (JLU) dan Pelabuhan Warnasari.
“Kita disana berdiskusi bicara perihal kemungkinan-kemungkinan pembiayaan melalui SMI. Yang kita ajukan ada dua yaitu Jalan Lingkar Utara dan PT PCM (Pembanguban Pelabuhan Warnasari). Dua poin itu kita sampaikan ke SMI, dalam rangka percepatan pembangunan dan juga percepatan kemajuan Kota Cilegon,” ujar Walikota Cilegon, Robinsar, Belum lama ini ditulis Selatsunda.com, Senin (14/7/2025).
Dalam pertemuan itu, kata Robinsar, SMI sangat menyambut baik dengan rencana pembangunan JLU dan Pelabuhan Warnasari. Mudah-mudahan dengan pertemuan itu, pembangunan JLU dan Pelabuhan Warnasari dapat dilakukan percepatan.
“SMI sangat menyambut baik, insya Allah dilakukan percepatan agar pembangunan bisa cepat baik JLU maupun PCM. Sehingga semua kemungkinan-kemungkinan kami sedang lakukan tahapan, evaluasi dan kajian, kemungkinan yang bisa dilakukan,” ucapnya.
Robinsar menyatakan, kemungkinan untuk bekerja sama mendapatkan sumber pembiayaan lewat pinjaman investasi jangka panjang SMI sangat besar. Dengan catatan, persyaratan harus dipenuhi.
“Sangat memungkinkan karena itu sarana yang diberikan pemerintah untuk daerah untuk mempercepat pembangunan, jadi sangat mungkin. Dengan catatan secara administrasi, terpenuhi, dokumen dan lain-lain,” paparnya.
Robinsar mengungkapkan, meski memungkinkan mendapatkan sumber pembiayaan dari SMI. Namun karena pembiayaan tersebut bersifat pinjaman investasi jangka panjang maka nantinya harus dikembalikan. Pihaknya saat nanti mengembalikan investasi akan melakukan efisiensi belanja anggaran. Agar pembiayaan pembangunan dan pengembalian dapat sama-sama tercapai.
“Tentunya itu sifatnya pinjaman, untuk percepatan tentu ada pengambilan dari APBD. Maka kami berkomitmen melakukan percepatan dan komitmen melakukan sesutu yang kurang produktif, (belanja) tidak menjadi aset, belanja modal, itu langkah kami melakukan percepatan pembangunan dan juga optimalisasi atau efektivitas belanja,” ungkapnya.
Robinsar menjelaskan khusus pembiayaan pembangunan JLU tidak hanya dengan skema pembiayaan SMI. Namun, pembangunan akan dibiayai juga dengan beberapa opsi baik dari APBD maupun Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemerintah Pusat.
“Memang nanti polanya yang akan kita terapkan di JLU beberapa sumber dana baik APBD, dan juga kita dorong dengan DAK,” pungkasnya. (Ronald/Red)

