CILEGON, SSC – Pemerintah Kota Cilegon mulai memetakan wilayah yang berpotensi banjir di wilayahnya.
Plh Asisten Daerah (ASDA) II Kota Cilegon, Ahmad Aziz Setia Putra mengatakan, dari rapat koordinasi yang digelar Pemkot Cilegon melibatkan OPD dan kecamatan, beberapa waktu lalu, ada sejumlah wilayah yang tergolong rawan banjir. Dari 8 kecamatan di Cilegon, ada sebanyak 4 kecamatan yang berpotensi banjir.
Keempat wilayah itu yakni Kecamatan Ciwandan, Kecamatan Pulomerak, Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Jombang.
Aziz menyatakan, untuk wilayah Kecamatan Ciwandan yang berpotensi rawan banjir yakni pada saluran air atau drainase yang mengarah ke laut melewati industri. Ia menjelaskan saluran yang ada di pemukiman tepatnya sebelah kiri jalan nasional, normalisasinya sudah dilakukan. Tinggal perlu koordinasi dengan industri untuk pembersihan saluran air yang menuju ke laut.
“Yang biasa itu di Ciwandan, depan Polsek. Karena terkendala dengan saluran, setelah jalan nasional ke industri. Itu perlu dikoordinasikan dengan saluran yang dibuat dari jalan nasional ke arah laut. Kemudian di pemukiman, disebelah kiri, yang melewati jalan nasional, itu gorong-gorong sudah dibersihkan oleh Kemen PUPR, pusat. Nah sekarang yang mengarah ke laut, itu yang perlu dikoordinasikan dengan industri,” ujarnya, Jumat (1/12/2023).
Aziz menyatakan, selain Ciwandan wilayah yang rawan berpotensi banjir yakni, Kecamatan Jombang, Pulomerak dan Cibeber.
“Jombang itu dari drainase-drainase lingkungan. Termasuk Cibeber juga di daerah PCI. Di Jls juga di lampu merah kan sudah diperbaiki, mudah-mudahan saat ini tidak ada genangan banjir,” paparnya.
Aziz mengungkapkan, sesuai instruksi Walikota Cilegon, Helldy Agustian, seluruh kecamatan diminta untuk dapat berkoordinasi dengan kelurahan agar mengajak warga melakukan bersih-bersih saluran air. Drainase yang penuh sampah agar dibersihkan. Begitupun kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) dan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) agar dapat membersihkan normalisasi sungai/kali. Hal ini untuk mencegah terjadinya banjir.
“Dari hasil rapat kemarin, langsung dipimpin Pak Wali, agar para camat langsung lakukan koordinasi dengan kelurahan untuk melakukan bersih bersih lingkungan. Jadi ada kebijakan gerakan bersih bersih oleh masyarakat. Jadi nanti pihak kelurahan berkoordinasi dengan RT RW setempat untuk bersih-bersih,” pungkasnya. (Ronald/Red)