SERANG, SSC – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten bersama dengan Bank Indonesia (BI) Banten terus mengupayakan agar Kota Serang bisa menjadi lumbung pangan atau food estate untuk bawang merah sampai skala nasional.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchi mengatakan, kolaborasi antara Pemprov Banten, Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten serta Pemerintah Kota Serang akan menjadikan wilayah Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen menjadi lumbung besar bawang merah yang cukup besar. Di mana, sampai saat ini komoditi bawang merah dan cabai masih jadi penyebab inflasi di Provinsi Banten.
“Kita ingin buktikan wilayah Sawah Luhur ini bisa terus panen bawang merah yang bertumpak sehari dengan cabai. Target kami, bagaimana kedepan bawang merah ini bisa dikembangkan hingga skala yang lebih luas,” tambah Agus.
Menurut Agus, jika memungkinkan panen bawang merah asal Sawah Luhur ini bisa dijual hingga ke pusat.
“Kita ingin upayakan Kota Serang bisa jadi food estate bawang merah hingga ke skala nasional. Kalau ini terwujud, adalah posisi yang hebat sekali. Kami melihat, Sawah Luhur ini sangat strategis dalam panen bawang merah. Dan target kami, bagaimana Sawah Luhur ini bisa menjadi kawasan berukur atau hinterland,” ujarnya.
Agus menuturkan, potensi panen bawang yang bisa dihimpun dari luas lahan 10 hektar tersebut ialah 120 ton bawang. Saat ini, 3 hektar lahan yang menjadi role model pertanian bawang diperkirakan akan menghasilkan 10 hingga 12 ton bawang merah.
“Kami targetkan tahun ini bisa 20 hektar untuk bawang merah ini. Dengan begitu, ke depan akan kami tawarkan ke Jakarta, menjadi food estate bawang merah skala nasional. Kalau itu tercipta, Banten akan menjadi kiblat bawang yang baru,” tuturnya.
Kepala KPw BI Provinsi Banten Ameriza Ma’aruf Moesa mengatakan, agenda kunjungan yang dilakukan merupakan upaya untuk memastikan panen bawang merah sebanyak 10-12 ton bisa terealisasi pada pertengahan bulan Desember tahun ini.
“Kami lakukan kunjungan ini, untuk memastikan apakah ada kendala atau tidak, secara jadwal jika berjalan dengan baik ini akan terjadi panen di pertengahan Desember,” jelas Ameriza.
Ameriza menilai, langkah tersebut juga merupakan antisipasi yang dilakukan memasuki momen akhir tahun dimana komoditas pangan terutama holtikultura mengalami kenaikan.
“Ini menjadi momen yang tepat, harga pangan juga sudah mulai naik, dan sudah biasa terjadi di akhir tahun. Belum lagi kita akan menghadapi momen Idul Fitri ini akan berlanjut,” paparnya. (Ully/Red)