CILEGON, SSC – Jelang Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cilegon 2020, perang media sosial berbagai partai politik sudah mulai ramai. Bahkan, potensi gesekan antar calon pun sudah mulai terasa.
Kepala Kesbangpol Kota Cilegon, Soeparman mengaku, jika perang medsos jelang Pilkada 2020 saat ini sudah mulai terjadi. Bahkan tak jarang, saling serang antar pendukung calon di media sosial (Facebook, istagram) telah dilakukan pula. Atas kondisi ini, Kesbagpol Kota Cilegon telah membentuk sebuah forum kewaspadaan mulai dari tingkat kecamatan hingga kelurahan.
“Terus terang kita (Kesbangpol) telah membentuk forum kewaspadaan dini yang akan mulai bergerak di 2020 mendatang. Tak hanya di tingkat kota, tapi kita sebar juga hingga tingkat kecamatan dan kelurahan,” kata Soeparman kepada awak media usai kegitan evaluasi perkembangan politik Kota Cilegon Pasca Pemilu 2019 dan Jelang Pilkada 2020 di Cilegon,” Rabu (30/10/2019).
Dijelaskan Soeparman salah satu tugas yang dilakukan para forum kewaspadaan ini, nantinya akam bertugas untuk mengamankan situas politik di Kota Cilegon.
Diakuinya, penyalahagunaan media sosial jelang Pilkada ini dianggap cukup riskan. Oleh karena itu, ia menghimbau agar masyarakat bisa menggunakan media sosial dengan bijak dan jangan ikut terbawa isu yang tidak jelas.
“Negara kita ini kan negara demokrasi buat apa diributkan? Saya berharap jelang Pilkada ini suasan dan kondisi Cilegon tetap terjaga dengan baik. Politik itu hanya alat untuk memecahbelahkan bangsa jadi jangan mudah tergoda maupun terhasut dengan isu-isu yang tidak benar yang dilempar oleh pihak tak bertanggungjawab,” ujarnya.
Terpisah, Wakil Walikota Cilegon Ratu Ati Marliati tak menampik adanya gesekan jelang Pilkada 2020. Untuk mengantisipasi tersebut, ia meminta agar Kesbagpol memberikan pemahaman kepada masyarakat terhadap penggunaan medsos yang baik.
“Itulah fungsi yang harus dilakukan oleh Kesbagpol untuk memberikan pengarahan kepada masyarakat terhadap penggunaan medsos yang baik dan bijak. Untuk aturan maupun hal-hal lain tinggal dilakukan oleh mereka (Kesbangpol) aja. Yang jelas, hal-hal yang tidak perlu jangan dilayani,” pungkasnya. (Ully/Red)