SERANG, SSC – Musim hujan diprakirakan BMKG Serang akan mulai terjadi pada bulan Oktober 2020. BPBD Kota Serang menyebut, TPSA Cilowong menjadi salah satu titik yang rawan longsor saat musim penghujan tiba.
Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang, Ipiyanto mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan langkah antisipasi. Satu diantaranya agar TPSA tidak longsor, kata dia, cekungan penampungan diperlebar.
“Kami (Dinas LH) akan berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum (PU) untuk pengerjaan pelebaran cekungan penampungan sampah tersebut,” kata Ipiyanto kepada Selatsunda.com saat ditemui di ruang kerjanya,” Jumat (25/9/2020).
Baca : Musim Penghujan, Ini Titik Rawan Banjir dan Longsor di Kota Serang
Iip tak memungkiri langkah yang diambil dengan memperlebar penampungan sampah dianggap belum optimal. Dibutuhkan, pemasangan tiang pancang/tiang penyanggah di setiap cell. Pemasangan tiang di setiap cell ini sebagai upaya antipasi terjadinya longsor.
“Idealnya memang harus di pasang tiang penyanggah seperti pengecoran. Tapi, karena terbentur anggaran, maka kami hanya lakukan langkah ini,” ujarnya.
Dilanjutkan Iip, meski pelebaran penampungan sampah belum optomal namun pihaknya juga melakukan upaya lainnya dalam mencegah longsor. Upaya itu dilakukan dengan pemadatan sampah. Dimana pola pemadatannya akan dibuat bentuk piramida.
Baca juga : BMKG Prediksi Musim Penghujan di Banten Dimulai Oktober 2020
“Ketika dilakukan pemadatan, nanti petugas pengangkut sampah tidak diperbolehkan untuk mengambil sampah yang berada diatas. Sampah yang baru datang, tidak boleh diisi ke sel A namun harus disisi ke sel B. Posisi sel B dan sel A pun dirasa aman karena posisinya datar, tidak di sel C yang landai,” ujar Iip.
Untuk mengantipasi longsor yang sempat terjadi beberapa tahun silam, Iip berharap, agar masyarakat tidak mengambil sampah di area tengah gundukan.
“Setelah kejadian longsor tahun 2019 lalu, kami semakin keras melarang aktivitas pemungutan sampah di tumpukan yang ada di tengah. Sebab itu lahan labil yang tidak kuat dan mudah goyah. Boleh masuk, tetapi mereka (pemulung) hanya boleh di pinggir jalan saja,” pungkasnya. (SSC-03/Red)