Pemudik baru keluar dari Pelabuhan Merak menaiki bus yang ada di Terminal Merak, Kota Cilegon, Belum lama ini. (Foto Ronald/Selatsunda.com)

CILEGON, SSC – Walikota Cilegon dan Wakil Walikota Cilegon, Robinsar-Fajar Hadi Prabowo memberikan atensi terhadap fenomena gelombang urbanisasi pasca Hari Lebaran 2025. Pihaknya meminta bagi para perantau agar melengkapi diri dengan keterampilan dan skill sehingga tidak menjadi beban pemerintah khususnya di bidang perekrutan tenaga kerja.

Walikota Cilegon, Robinsar mengatakan, Pemkot Cilegon sebenarnya tidak melarang para pendatang yang ingin datang ke Kota Cilegon untuk mengadu nasib. Namun, para pendatang ini tentu harus mengedepankan skill dan kompetensinya sehingga tidak menjadi beban baru untuk Pemkot Cilegon.

“Kalau pemerintah tidak bisa membatasi mereka mau ke Kota Cilegon mengadu nasib. Cuman kita mengakomodir dan mendata nanti sejauh mana masyarakat yang urban datang ke sini, apakah mereka memilikinya skill dan kemampuan,” kata Robinsar kepada Selatsunda.com ditemui di Gedung DPRD Kota Cilegon,” Rabu (9/4/2025).

Baca juga  DPRD Cilegon Minta Robinsar-Fajar Cari Sumber Pendapatan Baru di Tengah Efisiensi Anggaran

 

Lebih lanjut, Robinsar mengungkapkan, Pemkot Cilegon selalu terbuka jika ada migrasi penduduk dari daerah lain. Namun, perlu diingat bahwa skill dan kemampuan perlu ditingkatkan.

Sementara itu, Wakil Walikota Cilegon, Fajar Hadi Prabowo juga menyatakan, Pemkot Cilegon selalu terbuka penduduk daerah lain tinggal di Kota Cilegon. Akan tetapi, sebelum ke Kota Cilegon, para pendatang ini harus memahami Kota Cilegon. Ia pun mengharapkan, penduduk baru dapat memberi solusi dengan membuka lapangan pekerjaan.

“Please setel dulu di sini mencoba memahami dulu Cilegon seperti apa? Punya saudara seperti apa di mana? Dan kita berharap kedepannya buat lapangan pekerjaan disini. Kalau dia benar entrepreneur di kampungnya, cobalah buka lapangan pekerjaan,” pungkasnya. (Ully/Red)