Jumat, 16 Mei 2025

Tangani Banjir, Dinas PUPR Cilegon Butuh Anggaran Capai Rp 20 Miliar

CILEGON, SSC – Kota Cilegon belakangan ini diguyur hujan yang mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah kecamatan. Untuk menangani persoalan ini, DPUTR Kota Cilegon membutuhkan anggaran mencapai Rp 20 miliar untuk penanggulanan banjir.

Kepala Dinas PUPR Kota Cilegon Tb Dendi Rudiatna mengatakan, pihaknya untuk menanggulangi banjir di Cilegon membutuhkan anggaran yang tidak sedikit atau sebesar Rp 20 miliar. . Anggaran tersebut akandipergunakan untuk beberapa hal. Seperti, penyelesaian Sungai Cibeber dengan pembangunan turap   sebesar  Rp 7 miliar, pompa penyedot pembuangan air sebanyak 5 unit sebesar Rp 6 miliar, rumah pompa Rp 4,5 miliar dan normalisasi Rp 3 miliar.

“Kebutuhannya untuk penanganan banjir mencapai Rp 20 miliar. Untuk rumah pompa sendiri rencananya akan dibangun di 5 titik. Yaitu, rumah pompa di Sukmajaya 1 dan  Sukmajaya 2, rumah pompa tegal buntu dan rumah pompa panakodan.

Ia menambahkan, selain pembangunan rumah pompa, pihaknya pun akan mengupayakan penyediaan mesin pompa air (alkon) yang digunakan untuk menyedot aliran sungai. Khusus Sungai Cibeber, DPUPR Cilegon berencana akan membangun turap dengan ketinggian 3-3,5 meter dengan panjang sepanjang 10 kilometer.

“Pada 2024 lalu, kami gagal lelang untuk menyelesaikan Sungai Cibeber. Cuman hanya terlaksana 4 titik saja. Semestinya dengan pembangunan pintu air di 4 titik ini bisa memimimalisir banjir yang ada di sekitar. Contoh, adalah di Praja Mandiri. Kemarin di Praja Mandiri bukan karena tidak bisa menampung tapi karena memang air masuk melalui pintu buangan. Semestinya pada saat banjir maka di tutup oleh pasir, atau karung atau batu. Kedepan, kami akan menbuat pintu air. Pembangunan pint air ini sebagai indkaan urgen itu bisa dilakukan tanggul sementara untuk pembuatan pintu air,” tambahnya.

Baca juga  Sosialisasi Rampung, Dinkop UMK Cilegon Bersiap Bentuk Koperasi Merah Putih Pekan Depan

Menurutnya, dengan dibangunya pompa pembuangan air ini, ketika terjadinya musim kemarau atau tidak ada hujan, rumah pompa ini bisa dikeringkan. Sehinga pada saat ada kiriman banjir bisa tertampung dulu. Rata-rata air yang bisa masuk ke rumah pompa ini sekitar 1-2 hektar bahkan bisa jutaan kubik air.

“Kedepan langkah utama yang paling urgen kita lakukan dengan menyediakan pompa dan rumah pompa di 5 titik. Kedua, menuntaskan pembangunan saluran di Sungai Cibeber. membangun saluran gandeng. Kami pun akan memginventaris jalan-jalan yang belum ada saluran.

“Kami akan berkoordinasi dan memohon bantuan kepada Pemerintah Pusat dalam rangka melebarkan gorong-gorong yang melintas di jalan nasional. Mudah-mudahan pemerintah pusat bisa membantu. Kami akan berkoordinasi secapatnya: Dan upaya preventif kami mengangkat endapan-endapan di saluran jalan dan sungai,” pungkasnya. (Ully/Red)

Redaksi Selatsunda
Redaksi Selatsundahttps://selatsunda.com
Sajian informasi dikemas dengan tulisan berita yang independen

Related Articles

- Advertisement -DEWAN 2

Latest Articles

error: Content is protected !!