SERANG, SSC – Provinsi Banten masih menyisakan berbagai persoalan salah satunya terkait realita ketertinggalan pendidikan dengan daerah lain. Pada indikator Indeks Pembangunan Manusia (IPM) mengenai rata-rata lama sekolah di Banten masih jauh dari harapan. Hal itu disampaikan Sejarawan Banten, Bonnie Triyana kepada media usai Diskusi Publik bertajuk “Sebuah Catatan Sejarah, Cita-cita dan Realitas” di Ruang Fraksi PDI Perjuangan DPRD Banten, Rabu (2/10/2019).
“Kalau kita lihat perbandingan daerah lain, perbandingan dengan yang sekarang, Indonesia dan dunia maka kalau kita lihat angka ststistik, rata-rata lama sekolah di Banten, 8,6 tahun sekian. Anak-anak disini sekolah nggak sampai lulus SMA. Kemudian juga dalam beberapa hal kita masih ketinggalan sementara diluar sana sudah ribut revolusi industri 4.0,” ujarnya.
Selain pendidikan, Bonnie juga menyinggung pembangunan antar daerah di Banten masih belum merata. Ketimpangan itu terlihat pada pembangunan antara wilayah utara dengan selatan Banten.
“Misalnya daerah selatan, ketimpangannya seperti apa. Kemudian di Tangerang, ya tinggi. jadi saya kira ini tugas yang sangat berat bagi pemangku kepentingan di Provinsi Banten bagaimana mengatasi persoalan seperti ini,” paparnya.
Persoalan lain juga dibeberkan dia, menyangkut masalah korupsi. Dimata publik, korupsi di Banten masih menjadi momok dan banyak disorot. Begitupun praktik money politic dinilai masih tinggi.
Terkait hal ini agar bisa bersama-sama mengatasinya, papar dia, seluruh pihak harus bersatu dan tidak lagi berdiri diatas kepentingan kelompok. Caranya bersama-sama memajukan Banten dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam. Begitu juga dengan modal sejarah Banten yang kaya akan budaya dapat dieksploitasi.
“Kita punya kekayaan alam, kekayaan budaya sejarah yang saya kira tidak dianggap sebelah mata. Saya pikir ini semua modal yang belum kita gunakan, ekspoltasi lebih dalam untuk kepentingan di Banten,” tuturnya.
Hadir dalam Diskusi 19 Tahun Provinsi Banten itu, Akademisi Banten, Abdul Hakim dan Ketua Fraksi PDIP Perjuangan Banten, Muhlis sebagai nara sumber lainnya. (Ronald/Red)