CILEGON, SSC – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon menyiapkan 60 dosis vaksin anti rabies untuk warga Kota Cilegon untuk mengantisipasi korban meninggal dunia akibat gigitan hewan pembawa rabies.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cilegon, Ratih Purnamasari mengatakan, pada 2023, sebanyak 19 orang menjadi korban gigitan binatang.
Jumlah tersebut yakni di Kecamatan Jombang 1 orang, Kecamatan Cibeber 8 orang, Kecamatan Ciwandan 4 orang, Kecamatan Pulomerak 3 orang, Kecamatan Cilegon 2 orang, Kecamatan Citangkil 1 orang.
Sementara pada 2022, terdapat 28 orang yang terkena gigitan hewan. Kecamatan Jombang 2 orang, Kecamatan Grogol 2 ada orang, Kecamatan Cibeber ada 2 orag, Kecamatan Citangkil 1 ada 3 orang, Kecamatan Citangkil 2 ada 3 orang, Kecamatan Ciwandan ada 5 orang, Kecamatan Pulomerak 9 orang, Kecamatan Purwakart 2 orang, Kecamatan Cilegon ada 1 orang dan Kecamatan Cilegon ada 1 orang.
“Korban yang terkena gigitan ini, langsung diberikan obat vaksin anti rabies yang sudah ada di puskesmas di Kota Cilegon,” kata Ratih kepada Selatsunda.com, Kamis (6/7/2023).
Senada dengan Ratih, Kepala Bidang Pemenuhan Upaya Kesehatan Perorangan dan Upaya Kesehatan Masyarakat Febri Naldo menjelaskan 60 dosis vaksin yang disiapkan Dinkes Kota Cilegon disalurkan di setiap puskesmas. Puskesmas Ciwandan menerima 26 vial vaksin, Puskesmas Cibeber menerima 15 vial, Puskesmas Citangkil menerima 20 vial vaksin, Puskesmas Cilegon menerina 20 vial vaksin, Puskesmas Grogol menerima 14 vial vaksin.
Selanjutnya, Puskesmas Purwakarta menerima 20 vial vaksin, Puskesmas Jombang menerima 6 vial vaksin, Puskesmas Citangkil 2 menerima 20 vial vaksin, Puskesmas Pulmerak menerima 22 vial.
“Jadi yang digigit hewan ini tidak semua binatang anjing. Tapi ada juga kucing, monyet dan binatang lainya. Korban yang digigit pun tidak hanya anak-anak saja. Tapi ada orang dewasa maupun orang tua,” lanjutnya.
Febri mengaku belum ada korban jiwa akibat gigitan anjing rabies. Namun, untuk alasan pencegahan, Dinkes Cilegon akan terus melakukan edukasi terkait hewan penular rabies (HPR).
“Mudah-mudahan tidak ada korban jiwa (rabies),” pungkasnya. (Ully/Red)