CILEGON, SSC – Sejumlah hotel di Provinsi Banten terdampak dengan efesiensi anggaran yang ditetapkan oleh Pemerintah Pusat. Seperti yang dialami oleh Aston Anyer Hotel. Di mana dampak efisiensi anggaran berimbas pada pendapatan yang mengalami penurunan hingga 20 persen.
Regional General Manager Aston Anyer, Aston Cilegon, dan Aston Serang, Doddy Fathurahman, mengakui jika kebijakan larangan mengadakan rapat di hotel sangat berdampak pada menurunnya jumlah pengunjung dan pendapatan hotel.
“Pengurangan kegiatan Meeting, Incentives, Conferences, and Exhibitions (MICE) dari instansi pemerintah telah mengurangi jumlah acara yang biasanya diselenggarakan di hotel kami. Dan kami mengalami penurunan okupansi hingga 20 persen,” kata Doddy kepada Selatsunda.com, Kamis (27/2/2025).
Ia menambahkan, secara umum semua industri perhotelan di Banten mengalami dampak yang serupa akibat efisiensi anggaran tersebut. Bahkan penurunannya bisa mencapai 40 persen.
“Meskipun angka spesifik untuk Aston Anyer Beach Hotel mungkin berbeda, tren penurunan ini dirasakan di seluruh sektor perhotelan di wilayah tersebut,” tambahnya.
Doddy mengungkapkan dengan kondisi efisiensi ini, managemen Aston Hotel Cilegon dan Serang memiliki berbagai strategi menghadapi situasi ini. Mulai dari, upaya pemasaran pada segmen korporasi swasta, asosiasi, dan acara sosial seperti pernikahan, guna mengurangi ketergantungan pada kegiatan pemerintah, mengembangkan paket-paket menarik bagi wisatawan individu dan keluarga dan memanfaatkan media sosial dan platform pemesanan online untuk menjangkau pasar yang lebih luas dan menarik berbagai segmen tamu.
“Kami berkomitmen untuk terus beradaptasi dan memberikan pelayanan terbaik kepada tamu kami, meskipun di tengah tantangan yang ada,” pungkasnya. (Ully/Red)
