SERANG, SSC – Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang dijadikan salah satu lokasi tempat sebagai Sekolah Lapang Produk Pertanian Hortikultura Secara Terintegrasi, Digital dan Berkelanjutan. Hal ini dilakukan sebagai upaya penyelarasan arahan Presiden dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Pengendalian Inflasi 2024.
Pemilihan area di Kelurahan Sawah Luhur, Kecamatan Kasemen, Kota Serang didasari oleh kondisi tanah yang subur dan cocok untuk budidaya hortikultura, serta lokasi yang berjarak cukup dekat ke pusat Kota Serang.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten Ameriza M Moesa mengatakan, di dalam area sekolah lapang akan dikembangkan fasilitas yang mendukung kegiatan pertanian dan edukasi. “Termasuk sekolah lapang yang berfungsi sebagai pusat pembelajaran bagi petani penerapan teknik budidaya good agricultural practices serta implementasi teknologi pertanian modern,” ujar Ameriza melalui press release, Jumat (15/6/2024).
Ke depan, lanjutnya, sekolah lapang dan pengembangan demplot hortikultura diharapkan dapat menjadi role model yang dapat direplikasi di daerah lain.
Tujuan dari pembentukan sekolah lapang tersebut adalah menumbuhkan sekolah lapang produk pertanian hortikultura dengan produktivitas tinggi, menghasilkan demplot dengan produktivitas tinggi, adopsi pertanian ramah lingkungan, dan replikasi best practices yakni implementasi teknologi dan digitalisasi.
Selain itu, untuk mendukung terciptanya ekosistem agrowisata di Kota Serang dan pengembangan hilirisasi produk hortikultura untuk peningkatan pendapatan dan kesejahteraan petani.
Kata Ameriza, KPwBI Provinsi Banten berkomitmen untuk terus berkolaborasi dengan pemerintah daerah dan stakeholder lainnya dalam pengendalian inflasi pangan melalui program 4K (keterjangkauan harga, ketersedian pasokan, kelancaran distribusi, dan komunikasi efektif) serta memperkuat pelaksanaan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di Provinsi Banten.
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo menyampaikan apresiasi kepada Presiden, kepala daerah, dan seluruh anggota TPIP dan TPID dalam sinergi pengendalian inflasi. Hal tersebut didukung eratnya sinergitas pengendalian inflasi oleh pemerintah pusat dan daerah serta konsisensi kebijakan daerah dalam koordinasi erat tim pengendalian inflasi pusat dan daerah. BI terus mempererat sinergi dengan pemda melalui program GNPIP di 46 kantor perwakilan untuk mendukung produksi pangan dan peningkatan efisiensi rantai pasok untuk mendukung stabilitas harga.
Sedangkan Presiden RI Joko Widodo menyampaikan apresiasi kepada semua daerah yang telah bekerja keras dalam melalukan pengendalian inflasi. Presiden menginstruksikan agar setiap daerah dapat mendukung penyediaan air di lahan pertanian melalui irigasi dan pompanisasi, memproduksi komoditas unggulan setiap daerah menggunakan teknologi atau smart , melakukan riset, membuat percontohan dan replikasi serta mengundang investasi untuk membangun pabrik pengolahan untuk mendapatkan nilai tambah, serta membangun sistem distribusi pangan yang terintegrasi sehingga produktivitas dan pengendalian inflasi dapat dijaga dengan baik. (Ully/red)