CILEGON, SSC- Kapolres Cilegon AKBP Kemas Indra Natanegara resmi menjabat sebagai Kapolres Cilegon menggantikan AKBP Eko Tjahyo Untoro.
Pergantian jabatan tersebut tertuang dalam Surat Telegram Kapolri Nomor : ST/1238/VI/KEP/2024. Sebagai petinggi di Polres Cilegon, dirinya dihadapi dengan penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 dan Natal dan Tahun Baru 2024-2025 mendatang.
AKBP Kemas mengaku, jika sebagai Kapolres Cilegon yang baru, ada beberapa upaya yang dilakukan dalam menghadapi Pilkada di November 2024 ini.
“Beberapa langkah yang sudah kita persiapkan nanti baik pada calon-calon untuk walikota maupun bupati akan kita lakukan dengan melakukan silatuhrami. Karena saat ini belum ada pendaftaran. Kemudian diteksi dini pastinya kita laksanakan. Insya Allah Cilegon pemilihannya nanti kondusif,” kata Kapolres ditemui usai pisah sambut di halaman Polres Cilegon, Senin (8/7/2024).
Kemas menambahkan, Pilkada ini, wilayah hukum Polres Cilegon terbagi 2 wilayah penjagaan. Yakni, wilayah Kabupaten Serang dan Kota Cilegon yang kedua wilayah ini juga menyelenggarakan Pilkada.
“Kedua wilayah ini menyelenggarakan pilkada. Pilkada Waliiota dan Pilkada Bupati. Pasti ada kerawanan. Meskipun begitu, kita bersama dengan stakholder dan instansi terkait akan berkaloborasi, sinergitas dan kemudian komunikasi bahkan saya juga akan melakukan kunjungan juga,” tambahnya.
Mantan Koorspripim Polda Banten itu menyampaikan pengalaman Pilres lalu sudah dilaksanakan dengan sebaik mungkin, ia memastikan penyelenggara Pilkada tahun ini bisa berjalan kondusif dan aman.
“Meskipun personil kita kurang, tapi akan kita optimalkan sebaik mungkin. Karena pengalaman Pilees kemarin, kita upayakan Pilkada tahun ini bisa lebih kondusif dan aman,” ujarnya.
Sementara itu, terkait amanah dan pesan yang disampaikan oleh Kapolda Banten.
Kemas menyebut bahwa Kapolda Banten yang baru akan melakukan mapping kerawanan di wilayah hukum yang ada di Provinsi Banten.
“Khususnya di wilayah Banten ini kerawanannya di mapping dari beliau, dipelajari karakteristik wilayahnya, kemudian dilakukan pendekatan kepolisian,” katanya.
“Banyak cara akan kita lakukan seperti, sambang tokoh agama, tokoh masyarakat, akan kita laksanakan mencegah terjadinya gesekan konflik,” pungkasnya. (Ully/Red)