CILEGON, SSC – Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) meninjau harga bahan-bahan pokok dan komoditas pangan di Pasar Blok F, Kota Cilegon menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, Kamis (6/6/2024).
Mendag Zulhas tiba di Pasar Blok F Cilegon sekitar pukul 07.50 WIB. Ia saat tiba langsung disambut oleh Pj Gubernur Banten, Al Muktabar, Wakil Wali kota Cilegon, Sanuji Pentamarta, Anggota DPRD Banten, Dede Rohana Putra.
Zulkifli bersama rombongan saat tiba langsung masuk ke dalam area pasar. Ia kemudian berbincang dengan pedagang sambil mengecek harga-harga bahan kebutuhan pokok dan pangan. Selain mengecek harga bahan pokok, Zulkifli juga membagikan beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) kepada masyarakat.

Zulkifli Hasan menyebutkan harga-harga bahan pokok di Pasar Blok F Cilegon, stabil. Seperti harga telur Rp 27.000 perkilo. Kemudian kata Politikus yang disapa Zulhas ini, harga ayam juga murah.
“Saudara tadi lihat sendiri telur terlalu murah, Rp 27.000, saya beli tadi 5 kilo. Itu termurah. Ayam juga disini ternyata murah Rp 38 ribu satu ekor, satu kiloan. Mestinya diatas Rp 40.000 lah,” ungkap Zulhas kepada media.
Selain telur dan ayam, kata Zulhas, harga komoditas pangan juga stabil seperti bawang merah dan bawang putih. Begitupun untuk harga cabai juga normal.
“”Kalau bawang standar Rp 40.000 bawah putih bawang merah Rp 40.000. Cabai Rp 40.000,” paparnya.
Mengenai harga beras juga cenderung stabil. Terkhusus untuk beras, kata Zulhas, pemerintah akan terus memenuhi kebutuhan stoknya. Dengan cara berencana melakukan impor beras andakata nanti akan terjadi kemarau panjang.
“Beras sama, memang tidak turun lagi sudah tidak naik lagi. Tapi beras ini, pemerintah terus akan melaksanakan karena musimnya hujan sebentar sudah berhenti kita akan memenuhi stok sekarang ada hampir 1.8juta. Terus yang diputuskan 2.3juta impor, baru dua koma. Nanti akan didatangkan terus untuk cadangan andaikata nanti kemaraunya panjang seperti yang lalu,” sambung Zulhas.
Meskipun hampir seluruh harga bahan pokok dan komoditas pangan cenderung stabil, namun harga gula pasir masih naik. Di lokasi, harga gula pasir naik Rp 18.000 per kilo dari Rp 17.000 per kilo.
Zulhas yakin harga gula pasir akan terkendali karena pasokan banyak hanya terdapat hambatan pada pendistribusian di pelabuhan. Kemudian harga gula pasir juga akan terkendali karena saat ini sudah masuk musim giling tebu.
“Gula pasir, tadi saya dapat info. Yang masuk banyak. Karena persetujuannya usulannya itu lebih lama, padahal barangnya sudah ada, jadi hambatan masuk. Padahal katanya banyak di pelabuhan. Dan sekarang lagi masuk musim giling,” paparnya.
“Sekarang ini kalau masuk musim giling, lebih banyak supply nya. Kan soal supply dan demand saja. Ini sudah bulan Juni, berarti sudah banyak gula dari petani tebu kita dan kita tidak boleh impor dulu kan,” pungkasnya. (Ronald/Red)