CILEGON, SSC – Walikota dan Wakil Walikota Cilegon, Helldy Agustian-Sanuji Pentamarta (Helldy-sanuji) perlahan mulai merealisasikan program Kartu Cilegon Sejahtera (KCS). Tepat di Aula Diskominfo dalam Kegiatan Capaian 100 Hari Pemkot Cilegon, Helldy-Sanuji membagikan KCS secara simbolis kepada pelaku UMKM selaku penerima manfaat bantuan modal usaha.
Wakil Walikota Cilegon Sanuji Pentamarta mengatakan, program bantuan modal usaha kepada UMKM bukanlah bentuk hibah melainkan berbentuk pinjaman lunak dengan bunga 0 persen.
“Tadi kami (Helldy-Sanuji) memberikan secara simbolis KCS untuk pelaku UMKM. Bantuan untuk pelaku UMKM bentuknya bukan hibah melainkan pinjaman uang dengan bunga 0 persen,” kata Sanuji Pentamarta kepada awak media usai kegiatan, Senin (7/6/2021).
Kata Sanuji, besaran bantuan modal UMKM yang bersumber dari APBD 2021 lewat dana bergulir itu diberikan bervariatif. Pada tahap pertama, bantuan modal diberikan sebesar Rp 1 juta. Selanjutnya nanti setelah melalui verifikasi, bantuan bisa diberikan hingga mencapai besaran maksimal Rp 25 juta.
“UMKM untuk tahap pertama Rp 1 juta. Nanti bergulir sesuai verifikasi, sesuai kebutuhan. Bisa mungkin Rp 5 juta, bisa mungkin Rp 10 juta. Sampai mungkin ada yang maksimal hingga Rp 25 juta,” tuturnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menuturkan, besaran pinjaman diberikan bervariasi dengan melihat kebutuhan dari UMKM itu sendiri. Karena terkadang ada UMKM yang bukan terkendala modal.
Akan tetapi banyak UMKM yang malah membutuhkan pendampingan usaha, pelatihan serta membutuhkan digital marketing maupun manajemen usaha.
“Kadang kan gak butuh uang. Hanya mereka (Pelaku UMKM) ini membutuhkan pelatihan dan butuh penguatan manajemen. Adapun anggaran untuk dana bergulir ini didapatkan dari APBD (Anggaran Pendapatan Belanja Daerah) Kota Cilegon pada 2021,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, Sanuji juga menyinggung tentang pemberian beasiswa kepada 300 calon penerima. Masing-masing penerima bantuan akan mendapatkan beasiswa sebesar Rp 3 juta per semester.
“Untuk 2021 ini, kita hitung-hitung ada 300 orang dulu. Per semester 1 orang penerima beasiswa akan menerima bantuan sebesar Rp 3 juta. Beasiswa ini full hingga semester 8,” tandasnya.
Untuk merealisasikan program itu pada tahun ini, anggaran yang digelontorkan Rp 900.000.000. Disinggung untuk anggaran yang dibutuhkan pada tahun berikutnya, Pemkot masih melakukan penghitungan kembali.
“Di 2021 ini anggaran untuk beasiswa full sarjana mencapai Rp 900 juta. Beasiswa itu pun hanya berlaku hingga semester 8. Jika melebihi dari semester 8, kami pun masih melakukan penghitungan ulang berapa anggaran yang akan dikeluarkan dari APBD itu,” pungkasnya.
Disinggung soal total UMKM yang menerima dana pinjaman, Politisi Partai Keadilan Sejahtera ini mengaku belum mengetahui secara detail berapa pelaku UMKM yang menerima.
“Untuk teknisnya seperti apa ada di dinas teknis,” pungkas Sanuji. (Ully/Red)